Maluku Terkini
Klaim Polisi Gagal Ungkap Fakta Kematian Anisa Rumonin, Mahasiswa SBT Tuntut Kerja Ekstra Aparat
Puluhan mahasiswa Seram Bagian Timur (SBT) mengeklaim hasil pemeriksaan Polisi terkait kematian Anisa Rumonin tak sesuai fakta.
Penulis: M Fahroni Slamet | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Ridwan Tuasamu
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Puluhan mahasiswa Seram Bagian Timur (SBT) mengeklaim hasil pemeriksaan Polisi terkait kematian Anisa Rumonin tak sesuai fakta.
Hasil otopsi pihak kepolisian menunjukkan Anisa yang sempat hilang itu meninggal akibat kecelakaan lalu lintas.
Namun, puluhan orang yang tergabung dalam Gerakan Aktivis Peduli Keadilan (GAPK) menolak hasil penyidikan tersebut.
"Fakta kematian dari penyidik itu banyak yang mengganjal dan tidak sesuai," kata Koordinator lapangan, Rahman Rumuar di depan Polres SBT, Rabu (16/3/2022).
Setidaknya 16 poin tuntutan dibacakan Rumuar saat aksi seruduk di Polres SBT itu.
Di antaranya, mereka mendesak Kapolres, Kasat Reskrim dan Penyidik untuk menghadirkan ahli forensik guna mengungkap sidik jari pelaku.
Mereka juga meminta jajaran aparat kepolisian untuk segera menghadirkan barang bukti dalam konferensi pers secara terbuka.
Kapolres juga didesak agar segera menangkap Suhardi Parera yang merupakan sosok pelapor perilaku naas itu.
Suhardi dinilai turut serta membantu pelaku Andi Lau Tuhuteru melancarkan aksinya.
Diberitakan sebelumnya, jasad Anisa ditemukan dalam lubang sedalam 2 meter lebih pada 16 November 2021 lalu.
Wanita malang itu diduga dibuang oleh pelaku Andi Tuhuteru yang merupakan seorang tukang ojek.
Pelaku membuang Anisa lantaran sempat mengalami kecelakaan dan terluka cukup parah hingga tak sadarkan diri saat diboncengnya dalam perjalanan menuju ke Desa Aroa.(*)