Pemukulan Mahasiswa IAIN
Kecam Pemukulan Wartawan Kampus IAIN, IJTI Pengda Maluku; Peran Pers Bagi Publik Mulai Terganggu
Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Pengurus Daerah (Pengda) Maluku mengecam pemukulan jurnalis dan desain grafis Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) L
Ketiga pria, yang diduga mahasiswa IAIN Ambon ini pun menuduh berita kekerasan seksual tidak sesuai fakta.
"Majalah itu isinya paling banyak menuai kontroversi, tidak sesuai fakta. Berita bohong, semua ada dalam majalah itu," kata salah satu pria.
Mereka pun mengambil majalah dan membuka artikel "Tutup Kasus Itu...". Seorang pria berkaus merah maron langsung membanting majalah di lantai. Melihat tindakan brutal ini, Nurdin menegur pria tersebut.
"Itu artinya tidak menghargai katong (kita) punya karya," kata Nurdin, yang juga menjabat sekretaris LPM Lintas.
Namun lelaki itu menjawab: "Ini bukan tidak menghargai, tetapi ini mengenai nama baik keluarga."
Tak lama lelaki ini berdiri dan melayangkan tinju ke dada Nurdin.
Di waktu bersamaan, Pebrianto pun ditendang pria tersebut karena merekam peristiwa intimidasi di sekretariat Lintas, itu.
Tak hanya memukul dan menendang.
Tiga pria yang mengaku saudara Yusup, mantan Sekretaris Jurusan Sosiologi Agama, itu memukul kaca jendela kantor Lintas hingga gugur dan berserakan di lantai.
Mereka pun berusaha merangsek masuk kantor organisasi untuk kembali memukul Pebrianto dan Nurdin, tapi datang sejumlah anggota Lintas melerai mereka.(*)