Tutup Baileo Negeri Tuhaha
Berhasil, Kelapa Ditancap Pertanda Adat Tutup Baileo Negeri Tuhaha Berakhir
Penutupan ditandai dengan berhasil ditancapkannya kelapa di bagian atas pintu muka dan pintu
Penulis: Tanita Pattiasina | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Tanita Pattiasina
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Prosesi adat Tutup Baileo Negeri Tuhaha berakhir, Jumat (11/3/2022).
Penutupan ditandai dengan berhasil ditancapkannya kelapa di bagian atas pintu muka dan pintu belakang Baileo atau Simalua.
Sebelum ditancapkan, kelapa tersebut di ambil dari masing-masing rumah.
Pintu belakang di rumah marga Louhenapessy sementara pintu muka di rumah Matakena.
Kelapa dibawa dalam balutan kain merah, setelah diukir serupa kepala manusia.
Rombongan datang ke Baileo membawa kelapa diiringi cakalele dan lantunan musik tifa dan tahuri.
Baca juga: Hasil Pencarian Dibawa ke Baileo Negeri Tuhaha, Kelapa Dibungkus Pakai Kain Merah
Baca juga: Adat Tutup Baileo Negeri Tuhaha, Pela Rohomoni Datang Ikut Bantu
Setelah mengelilingi Baileo dengan cakalele, kelapa kemudian diberikan kepada anak cucu yang telah ditugaskan untuk menaruh kelapa.
Sebelum ditaruh, kelapa yang lama dilepaskan dan kemudian ditancapkan.
Bunyi tifa dan tahuri semakin berbunyi menambah meriahnya suasana adat.
Teriakan warga juga tak luput menyoraki saat-saat akan ditancap.
Setelah ditancap, tarian cakalele pun langsung dilakukan.
Untuk diketahui, tradisi adat tutup Baileo Negeri Tuhaha diadakan 5 tahun sekali atau ketika atap baileo rusak.
Tradisi ini sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu dan diteruskan generasi ke generasi. (*)