Bentrok di Pulau Haruku

Gugur Saat Tugas, Almarhum Briptu Faisal Helut Diusulkan Naik Pangkat Luar Biasa

Kepala Kepolisian Daerah Maluku Irjen Pol Lotharia Latif, telah mengusulkan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) untuk almarhum Briptu Mohamad Faisal.

Penulis: Ode Alfin Risanto | Editor: Salama Picalouhata
Sumber; Istimewa
Kabar Duka Briptu Faisal Helut 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Alfin Risanto

AMBON,TRIBUNAMBON.COM - Kepala Kepolisian Daerah Maluku Irjen Pol Lotharia Latif, telah mengusulkan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) untuk almarhum Briptu Mohamad Faisal Helut.

Pengusulan KPLB dari Briptu ke Brigpol merupakan bentuk penghargaan luar biasa atas jasa-jasa almarhum Faisal Helut dalam menjaga Kamtibmas di Maluku.

"Saat ini saya langsung kontak Mabes Polri dan mengajukan proses usulan kepada Bapak Kapolri agar almarhum diberikan KPLB," ungkap Kapolda yang saat ini sedang berada di Jakarta membesuk almarhum, Selasa (22/2/2022).

Baca juga: BREAKING NEWS: Polisi Korban Penembakan di Pulau Haruku Meninggal Dunia

Baca juga: Besok Pagi, Jenazah Alm Briptu Faisal Heluth Tiba di Ambon

Kapolda menilai, KPLB terhadap almarhum harus diberikan karena yang bersangkutan gugur dalam menjalankan tugas pengamanan konflik di Pulau Haruku.

"Saya usulkan KPLB kepada almarhum dari Briptu menjadi Brigadir karena jasa-jasa dalam menjaga kamtibmas, karena Dharma Bhaktinya menjaga kamtibmas serta menyelamatkan masyarakat yang bentrok di Pulau Haruku," pungkasnya.

Selain mengusulkan KPLB, Polda Maluku juga akan mengurus hak-hak almarhum Briptu Faisal Helut seperti santunan Asabri dan lain sebagainya.

Diketahui, Briptu Faisal Helut menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Kramat Jati Jakarta, Selasa (22/2/2022) pagi tadi.

Briptu Faisal mengalami luka serius karena tembakan di pipi bagian rahangnya.

Anggota Polri yang bertugas di Polsek Pulau Haruku itu diketahui jadi korban penembakan oleh orang yang tak dikenal saat bentrok terjadi, pada 26 Januari 2022 lalu.

Bentrok antar dua desa tetangga di Pulau Haruku ini dipicu masalah sengketa lahan.

Total korban meninggal akibat konflik tersebut menjadi empat orang.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved