Minyak Goreng Satu Harga

Minyak Goreng Masih Mahal di Masohi, Ini Kata Tomagola

Menurut, Pelaksana Tugas (Plt) Disperindag, Tomagola pedagang masih menjual stok lama sehingga harganya juga masih disesuaikan.

Penulis: Lukman Mukadar | Editor: Fandi Wattimena
TribunAmbon.com/ Lukman Mukadar
Minyak goreng milik salah satu pedagang di Pasar Binaya Masohi-Maluku Tengah, Sabtu (18/2/2022). 

Laporan Kontributor TrbunAmbon.com, Lukman Mukaddar

MASOHI, TRIBUNAMBON.COM – Meski telah ditetapkan, namun hingga kini minyak goreng satu harga di Kota Masohi - Maluku Tengah belum diterapkan.

Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Maluku Tengah pun belum menindaklanjuti kondisi tersebut.

Menurut, Pelaksana Tugas (Plt) Disperindag, Tomagola pedagang masih menjual stok lama sehingga harganya juga masih disesuaikan.

"Sampai sejauh ini kita belum bisa mengintervensi itu karena, selain masih banyak stok lama yang harus dihabiskan juga minyak subsidi satu harga itu belum masuk Kabupaten Maluku Tengah," kata Musalam Tomagola (8/2/2022).

Diberitakan, minyak goreng mulai naik harga pada akhir Oktober 2021 tahun lalu dan hingga kini belum juga turun.

Baca juga: Baileo Emas Putih, Restoran Lengkap dengan Harga Terjangkau di Nusaniwe - Kota Ambon

Baca juga: Alat Berat Berulah di Tambang Emas Gunung Botak, Kapolres Egia Segera Kirim Aparat

Pantauan TribunAmbon di lokasi Pasar Binaya Masohi, harga minyak berbagai merek dijual bervariasi, seperti Bimoli, perliternya masih dijual dengan harga Rp. 21 ribu, sedangkan  Fortun Rp. 17 ribu.

Sementara merek lainnya seperti Fitri dijual bervariasi ada yang menjual Rp. 15 hingga Rp. 16 ribu per ukuran 900 mili. Begitu juga merek Valensi dijual dengan harga Rp. 15 ribu.

"Kalau minyak goreng masih begitu-begitu saja, tetap mahal dan artinya belum bisa disesuaikan dengan minyak goreng satu harga karena stok lama pedagang juga masih mahal, sehingga kalau jual murah kan pedagangnya juga akan rugi," ujar Tomagola.

Untuk itu kata dia, dirinya baru mengutus tim dari Bidang Pengembangan perdagangan untuk mengecek langsung ke sejumlah agen penyalur yang ada di Kota Masohi guna memastikan ketersediaan stok lama di gudang agen.

"Tadi teman-teman dari pengembangan perdagangan sudah turun lapangan mengecek siatuasi pasar mereka juga  mengecek ketersediaan stok lama untuk nanti kita laporkan hasil ke provinsi,"tutup Tomagola. (*)

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved