Aksi Damai Pulau Haruku
Aksi Damai Pelauw - Ori, Syarif Tuasikal; Pelauw adalah Kariu, Kariu adalah Pelauw
Aksi damai Pelauw-Ori yang berlangsung pada dua titik di Kota Ambon berlangsung aman, baik di DPRD Provinsi Maluku, maupun Gong Perdamaian Kota Ambon,
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Dedy Azis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Aksi damai Pelauw-Ori yang berlangsung pada dua titik di Kota Ambon berlangsung aman, baik di DPRD Provinsi Maluku, maupun Gong Perdamaian Kota Ambon, Senin (14/02/2022) siang.
Dalam aksi tersebut, puluhan massa aksi datang dengan mengenakan pakaian serba putih telah memenuhi Kantor DPRD Maluku sejak pagi tadi pukul 09.00 WIT.
Usai menyampaikan orasinya dan diterima oleh Komisi I DPRD Maluku, mereka langsung bertolak ke area Gong Perdamaian Kota Ambon, pada pukul 11.30 WIT.
Sesampainya di gong perdamaian, massa aksi langsung tumpah ruah memenuhi jalanan depan panggung Lapangan Merdeka.
Massa aksi membentangkan poster berisi tuntutan dan ramai-ramai memakai ikat kepala berwarna putih atau yang biasa disebut Lahatale.
Baca juga: Usai Sampaikan Tuntutan ke DPRD Maluku, Massa Aksi Ory-Pelauw Lanjut ke Gong Perdamaian
Mereka menyampaikan 10 poin tuntutan aksi yang disuarakan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD Maluku.
Salah satunya yakni, meminta kepada semua pihak yang tidak berkepentingan dan tidak tahu menahu terkait akar permasalahan pertikaian, untuk diam dan tidak ikut campur.
Dalam orasinya, koordinator aksi, Muhammad Syarif Tuasikal menyampaikan pihaknya ingin terciptanya perdamaian di Maluku.
“Mari bersama-sama menjaga situasi Kota Ambon yang aman dan Maluku yang damai, karena Pelauw adalah Kariu, dan Kariu adalah Pelauw,” kata dia.
Diketahui, konflik yang terjadi di Pulau Haruku beberapa waktu lalu dipicu selisih paham soal batas tanah desa.
Dampak yang terjadi ada tiga orang meninggal dunia, tiga orang luka dan jumlah pengungsi sebanyak 1.558 orang dari 350 kepala keluarga.
Sedangkan jumlah bangunan rusak yakni sebanyak 211 unit, meliputi 183 rusak berat dan 28 rusak sedang.
Ada juga tanaman Cengkih yang ditebang sebanyak 1.030 pohon, jumlah mobil yang terbakar 3 unit, motor yang terbakar 59 unit. (*)
