Opa Zeth Berpulang
Perjalanan Karier Mendiang Zeth Lekatompessy, Menggebrak Blantika Musik Tanah Air
Pria yang sering disapa om Zeth itu dikabarkan meninggal dunia di kediamannya, Amahasu, Nusaniwe, Kota Ambon, Jum'at (101/22)2022).
Penulis: M Fahroni Slamet | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Ridwan Tuasamu
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Musisi legendaris Maluku, Zeth Lekatompessy kini hanya akan menjadi kenangan pecinta musik di Indonesia.
Pria yang sering disapa Bapa Teka itu dikabarkan meninggal dunia di kediamannya, Amahasu, Nusaniwe, Kota Ambon, Jum'at (101/22)2022).
Ia meninggal di usianya ke-81 tahun karena sakit.
Musisi kelahiran 4 Juni 1940 itu memang mencintai dunia musik sejak usia kanak-kanak.
Di masa Sekolah Rakyat dulu, Zeth sudah sering melatih vokalnya dengan bernyanyi dari gereja ke gereja di Amahasu.
Kala menginjak usia remaja dan bersekolah di SMP 2 Ambon, Om Zeth selalu menguasai lomba-lomba menyanyi antar sekolah saat itu.
Om Zeth memiliki ciri khas suara yang energik dan berbeda dari penyanyi manapun di tanah air.
Bahkan dianggap sekaliber penyanyi dunia pada masanya, Engelbert Humperdinck dan Tom Jones.
Nada suaranya digadang-gadang mampu mengalir dengan semua genre musik dari Pop hingga seriosa.
Salah satu lagu yang sering ia nyanyikan dan sangat melekat di hati masyarakat adalah Sio Mama.
Baca juga: Musisi Zeth Lekatompessy akan Dimakamkan Minggu 13 Februari 2022
Baca juga: Zeth Lekatompessy Wafat, Louhenapessy; Kita Kehilangan Legenda
Prestasi dalam kancah musik nasionalnya dimulai pada tahun 1964.
Saat itu ia berhasil menyabet juara I kategori pop pada lomba Bintang Radio tingkat nasional.
Di tahun 1976, Zeth Lekatompessy merasakan pertama kali masuk dapur rekaman.
Penyanyi bersuara Alto itu pun menelorkan satu buah album yang kemudian diaransemen oleh band D’lloid pimpinan Bartje van Houten.