Bentrok di Pulau Haruku

Pemerintah akan Bangun Hunian Sementara tuk Pengungsi Kariu

Pemerintah Maluku Tengah bakal membangun Hunian Sementara (huntara) bagi pengungsi Kariu di Desa Aboru, Pulau Haruku.

Penulis: Lukman Mukadar | Editor: Salama Picalouhata
Lukman Mukaddar
Bupati Maluku Tengah, Tuasikal Abua saat diwawancarai awak media, Sabtu, (5/2/2022). 

Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Lukman Mukaddar

MASOHI,TRIBUNAMBON.COM - Pemerintah Maluku Tengah bakal membangun Hunian Sementara (huntara) bagi pengungsi Kariu di Desa Aboru, Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah.

Rencana tersebut disampaikan langsung Bupati Maluku Tengah, Tuasikal Abua di Masohi, Sabtu (5/2/2022).

Pihaknya kata dia, sementara memilih satu di antara tiga Negeri yang akan menjadi lokasi huntara.

Yakni, antara Negeri Aboru, Negeri Wasu dan Negeri Oma di Kecamatan Pulau Haruku.

"Tim kita  sementara mencari lokasi tepatnya di mana," ucap Tuasikal.

Baca juga: Bupati Maluku Tengah: Warga Kariu Berhak Kembali ke Desanya

Baca juga: Benhur Minta Pembangunan Rumah Warga Kariu Rampung April 2022

Selain itu, hingga saat ini masih dilakukan koordinasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah untuk merealisasikan rencana tersebut.

Pasalnya pihaknya akan meminta bantuan pemerintah pusat terkait anggaran pembangunan.

"Anggarannya kita usulkan ke pemerintah pusat. Karena kan kita tahu bersama bahwa APBD kita kan sudah di ketuk. Jadi APBD kita berapa, provinsi pun juga demikian. Pemerintah provinsi menyarankan semua anggaran, penempatan sementara, pemulihan kembali itu semua kita mintakan semua dari pemerintah pusat,"jelasnya.

Menurut Tuasikal Abua, warga Desa Kariuw yang saat ini sedang mengungsi berhak kembali ke desanya.

“Saya rasa itu tidak ada masalah karena itu hak warga Kariuw. Hak perdata yang melekat apda mereka dan mereka harus kembali,” kata Abua.

Hanya saja, kestabilan keamanan masih menjadi pertimbangan.

"Tapi ya saat ini kan kondisinya belum memungkinkan karena itu maka ada langkah langkah untuk penempatan sementara," ujar Bupati.

Jika huntara sudah selesai dibangun dan telah ditempati lanjutnya, maka pemerintah hanya menunggu kondisi benar-benar kondusif barulah warga Kariu akan diupayakan segera kembali menempati kampung halaman mereka.

"Kalau penempatan sementara ini sudah oke, konflik selesai, baru perlahan kita kembalikan ke Negeri mereka sendiri,"jelas dia. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved