Bentrok di Pulau Haruku
Demi Keamanan Warga, Pemerintah akan Bangun Pos Keamanan di Wilayah Negeri Pelauw, Kariuw, dan Ori
Pemerintah Provinsi Maluku, melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan membangun pos keamanan antara tiga wilayah di Pulau Haruku
Penulis: Sinatrya Tyas | Editor: Fitriana Andriyani
TRIBUNAMBON.COM – Pemerintah Provinsi Maluku, melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan membangun pos keamanan antara tiga wilayah di Pulau Haruku, Maluku Tengah.
Plt Sekda Maluku, Sadli Le menyebutkan tiga wilayah itu yakni Negeri Pelauw, Kariuw, dan Ori.
“Pos kemanan harus segera dibangun itu, masalah anggaran nanti kita bicarakan yang pasti tetap akan dibangun,” ujar Sadli saat menggelar rapat koordinasi bersama tokoh agama di Kantor Gubernur Maluku, Rabu (26/01/2022) sore.
Sadli melanjutkan, saat ini Pemprov masih harus mengidentifikasi rumah-rumah yang terbakar di wilayah Kariuw dan tentunya membutuhkan waktu.
“Soal Identifikasi rumah di Kariuw pastinya tetap kita lakukan tapi memang membutuhkan waktu, nanti koordinasikan dengan pihak keamanan, agar dari PUPR sendiri bisa di back-up oleh aparat kemanan,” kata dia.
Baca juga: Imbau Warga Kariu Kembali Pulang, Polda Maluku; Pemerintah Jamin Keamanan & Kebutuhan Hidup
Baca juga: Situasi di Haruku Mulai Aman, Warga Diminta Tenang
Pembangunan pos perbatasan tersebut kata Sadli, berguna untuk menjamin keamanan warga dan meminimalisir gesekan antar warga di wilayah tersebut.
“Pos perbatasan permanen harus dibangun, satu diantara Pelauw-Kariuw, satunya lagi diantara Kariuw-Ori, agar masyarakat merasa terjamin keamanannya,” ucapnya.
Hal tersebut di atas merupakan saran yang disampaikan oleh ketua Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) Pendeta Elifas Maspaitella, saat menyampaikan gagasannya dalam rapat tersebut.
Dijelaskan, bentrok terjadi antar warga Desa Ori dan Kariuw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah sejak Selasa (25/1/2022), karena kesalahpahaman.
Personel Tim Aparat Gabungan Ditambah
Mengantisipasi berkembangnya konflik di wilayah Pulau Haruku Kabupaten Maluku tengah, aparat gabungan ditambahkan.
Sebanyak 279 Anggota TNI Polri kembali diterjunkan kePulau Haruku.
279 personil gabungan ini terdiri dari 153 personil Kodam XVI Pattimura, 51 personil Lantamal IX Ambon dan Marinir, 25 personil lanud Pattimura serta sejumlah personil Polri.
Pangdam XVI Pattimura, Mayjen TNI, Richard Tampubolon menyatakan, pasukan ditambah mengantisipasi dan mencegah agar konflik di Pulau Haruku tidak berimbas ke daerah lainnya.
Baca juga: OKP Cipayung Plus & Presma Uniqbu Minta Warga Tetap Jaga Perdamaian di Tanah Maluku
Baca juga: Ustad Arsal Tuasikal Minta Pemerintah Maluku Tengah Selesaikan Tapal Batas Ori-Kariu
Hingga saat ini situasi di Pulau Haruku sudah berangsur pulih dan kondusif.