Bentrok di Pulau Haruku

“Jaga Hidup Orang Basudara”, Kapata Penyatu Warga Pulau Haruku di Gereja Ebenhaizer Kariu

Di saat bersamaan, seluruh Kepala Pemerintah Negeri/Raja se-Kecamatan Pulau Haruku menandatangani Kapata Orang Basudara.

Penulis: Tanita Pattiasina | Editor: Fandi Wattimena
Sumber; Istimewa
Pembacaan Kapata Orang Basudara di Pulau Haruku 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Tanita Pattiasina

AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Tahun 2017, Gedung Gereja baru Ebenhaezer Jemaat GPM Kariu Klasis GPM Pulau-Pulau Lease diresmikan.

Sukacita berdatangan tak hanya warga Kariu, seluruh warga Pulau Haruku yang terdiri dari 11 Negeri (Desa) beserta Negeri gandong (Saudara) datang dari sejumlah wilayah lain di Maluku.

Di saat bersamaan, seluruh Kepala Pemerintah Negeri/Raja se-Kecamatan Pulau Haruku menandatangani Kapata Orang Basudara.

“Jaga Hidup Orang Basudara,” tertulis di prasasti Kapata Orang Basudara itu dengan tinta emas dan menggunakan huruf besar.

Seolah menjadi pengingat warga pulau Haruku dan gandongnya pentingnya persaudaraan.

Tertulis pula, warga harus menjaga rumah ibadat semua kepercayaan.

Juga saling menjaga satu sama lain dan bila ada masalah harus segera diselesaikan.

Baca juga: Wakapolresta Ambon Tegaskan Pertikaian di Pulau Haruku Bukan Soal Agama

Baca juga: Layanan Internet di Ambon Sempat Down Pasca Insiden Haruku, Telkomsel; Tidak Ada Pembatasan

Berikut isi prasasti Kapata Oang Basudara.

“KAPATA ORANG BASUDARA”

Di Atas Tanah Lemoni Kamasune

Di Pelataran Gedung Gereja Ini Katong Kapata Par Samua Orang Dengar:

Beta KARIU, Beta BOOI, Beta ABORU, Beta HUALOY, Beta PELAUW dan ORY, Beta KAILOLO, Beta KABAUW, Beta ROHOMONI, Beta HARUKU, Beta SAMETH, Beta OMA, Beta WASSU, Beta HULALIU

KATONG SAMUA ORANG BASUDARA

Mari Jaga NEGERI, Mari Jaga GEREJA, Mari Jaga MAZJID

Halaman
123
Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved