Bentrok di Pulau Haruku
Bentrok Antar Desa Terjadi di Pulau Haruku, KPI Imbau Tak Posting Video dan Foto di Media Sosial
Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Hardly Stefano Pariela meminta warga-net berhenti memposting video ataupun foto bentrok
Penulis: Sinatrya Tyas | Editor: Fitriana Andriyani
TRIBUNAMBON.COM - Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Hardly Stefano Pariela meminta warga-net berhenti memposting video ataupun foto bentrok di Pulau Haruku, Maluku Tengah, Maluku.
Permintaan ini menyusul telah beredar banyaknya informasi di grup-grup WA dan media sosial lainnya.
Juga sejumlah video kekerasan (pembakaran rumah warga dan penyerangan terhadap warga) yang telah disebarkan oleh oknum tertentu di Facebook pribadi.
"Terkait dengan konflik yang terjadi di Pulau Haruku, saya berharap semua pihak dapat menahan diri dalam menyebarkan informasi," kata Hardly kepada TribunAmbon.com melalui WhatsApp, rabu (26/1/2022).
Hardly menegaskan, ruang seperti media sosial maupun aplikasi pesan singkat, harusnya tidak digunakan untuk penyebarluasan konten-konten tadi.
"Harus selalu disaring dan diverifikasi, sebelum disebarluaskan, agar tidak semakin memperuncing konflik," pintanya.
Kepada lembaga penyiaran, televisi dan radio, baik lokal maupun nasional lanjut Hardy, diharapkan dapat berperan meredam gesekan sosial dengan menjadi media resolusi konflik.
Baca juga: AJI Imbau Media Terapkan Jurnalisme Damai dalam Beritakan Peristiwa di Pulau Haruku
"Pastikan selalu mengedepankan upaya cross check informasi, sebelum disiarkan," ucapnya.
Hardly menambahkan, jurnalis maupun media sebaiknya mengedepankan pendekatan perdamaian.
Yakni, dengan lebih memberikan ruang liputan kepada tokoh - tokoh masyarakat maupun pejabat pemerintah yang sedang berupaya menyelesaikan konflik.
Diketahui, karena kesalapahaman, bentrok terjadi antar warga Desa Ori dan Kariuw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah sejak Selasa (25/1/2022) kemarin.
AParat gabungan TNI/Polri sudah ditrjunkan mengamankan konflik antar dua desa tetangga tersebut.
Baca juga: Lucky Wattimury Minta Jurnalis Terapkan Jurnalisme Damai dalam Meliput Bentrok Warga di Pulau Haruku
Baca juga: Bukan Cuma Stylish, Ternyata Yamaha Lexi 125 Juga Kuat Diajak Touring Ribuan Kilometer
Baca juga: Chord Lagu Ambon Jang Tagal Dia 2 - Yochen Amos, Beta Musti Curiga
Baca juga: GPM Minta Warga Tak Terpancing Bentrokan di Pulau Haruku
Sejumlah Rumah Terbakar
Bentrokan antarwarga terjadi di Desa Kariuw dan Desa Ori, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Rabu (26/1/2021).
Desa Kariuw dan Desa Ori merupakan dua desa yang bertetangga.
Warga di dua desa di Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, terlibat bentrok, Rabu (26/1/2022).
Puncaknya pada Rabu dini hari hingga pagi tadi.
Bentrokan itu menyebabkan sebagian rumah warga hangus terbakar.
Hingga kini, aparat TNI dan kepolisian masih bersiaga di perbatasan kedua desa yang bertetangga itu untuk meredam bentrokan yang terjadi.
“Betul ada terjadi konflik antara dua desa bertetangga di Pulau Haruku dan akibatnya ada beberapa rumah yang terbakar,” kata Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat, Rabu siang.
Baca juga: Jaga Persaudaraan, Wali Kota Ambon Imbau Warga Tak Terpancing Isu Provokatif
Baca juga: Warganet Diminta Tidak Sebarkan Video Bentrok di Pulau Haruku, KPI: Mohon Tahan Diri
Polisi kini telah diterjunkan ke lokasi bentrokan untuk mengendalikan situasi.
Peristiwa ini dipicu adanya kesalahpahaman antara dua kelompok warga yang bertikai.
“Benar ada kesalahpahaman di sana, dan sudah kita dorong pasukan ke sana untuk membantu pengamanan,” ujar Roem.
Terkait bentrokan yang terjadi di wilayah itu, Roem meminta kedua warga yang bertikai agar dapat menahan diri dan tidak terprovokasi oleh isu yang tidak bertanggangjawab.
“Sekali lagi kami minta warga menahan diri, karena kami sedang melakukan penyelidikan. Kita akan mengambil tindakan tegas kepada pihak-pihak yang terlibat,” sebutnya. (*)
(TribunAmbon.com)
