Bentrok di Pulau Haruku

Warganet Diminta Tidak Sebarkan Video Bentrok di Pulau Haruku, KPI: Mohon Tahan Diri

Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Hardly Stefano Pariela meminta warga-net berhenti memposting video ataupun foto bentrok di Pulau Ha

Penulis: Salama Picalouhata | Editor: Adjeng Hatalea
Dok. TribunAmbon.com
AMBON: Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia, Hardly Stefano Pariela saat diwawancarai secara khusus di Studio TribunAmbon.com, Jalan Jenderal Sudirman, Batu Merah, Sirimau, Kota Ambon, Senin (19/4/2021). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Salma Picalouhata

TRIBUNAMBON.COM - Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Hardly Stefano Pariela meminta warga-net berhenti memposting video ataupun foto bentrok di Pulau Haruku, Maluku Tengah, Maluku.

Permintaan ini menyusul telah beredar banyaknya informasi di grup-grup WA dan media sosial lainnya. 

Juga sejumlah video kekerasan (pembakaran rumah warga dan penyerangan terhadap warga) yang telah disebarkan oleh oknum tertentu di Facebook pribadi.

"Terkait dengan konflik yang terjadi di Pulau Haruku, saya berharap semua pihak dapat menahan diri dalam menyebarkan informasi," kata Hardly kepada TribunAmbon.com melalui WhatsApp, rabu (26/1/2022).

Hardly menegaskan, ruang seperti media sosial maupun aplikasi pesan singkat, harusnya tidak digunakan untuk penyebarluasan konten-konten tadi. 

"Harus selalu disaring dan diverifikasi, sebelum disebarluaskan, agar tidak semakin memperuncing konflik," pintanya.

Kepada lembaga penyiaran, televisi dan radio, baik lokal maupun nasional lanjut Hardy, diharapkan dapat berperan meredam gesekan sosial dengan menjadi media resolusi konflik.

Baca juga: AJI Imbau Media Terapkan Jurnalisme Damai dalam Beritakan Peristiwa di Pulau Haruku

"Pastikan selalu mengedepankan upaya cross check informasi, sebelum disiarkan," ucapnya.

Hardly menambahkan, jurnalis maupun media sebaiknya mengedepankan pendekatan perdamaian.

Yakni, dengan lebih memberikan ruang liputan kepada tokoh - tokoh masyarakat maupun pejabat pemerintah yang sedang berupaya menyelesaikan konflik.

Diketahui, karena kesalapahaman, bentrok terjadi antar warga Desa Ori dan Kariuw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah sejak Selasa (25/1/2022) kemarin.

AParat gabungan TNI/Polri sudah ditrjunkan mengamankan konflik antar dua desa tetangga tersebut. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved