Demo Guru Honorer
Mahasiswa Buru Ancam Bawa Massa Lebih Besar, Jika Persoalan Gaji Guru Honorer Tidak Terselesaikan
Pengunjuk rasa mengancam akan kembali berdemonstrasi dengan jumlah massa yang lebih banyak, jika gaji guru honor tidak dibayar lunas.
Penulis: Fajrin S Salasiwa | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Andi Papalia
NAMLEA, TRIBUNAMBON.COM - Pengunjuk rasa mengancam akan kembali berdemonstrasi dengan jumlah massa yang lebih banyak, jika gaji guru honor tidak dibayar lunas.
Hal ini disampaikan Ketua Forum Kota (Forkot) Namlea, Fahrly Kaunar saat menemui Kepala Dinas Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Buru, Mohammad Hurry, di ruang Simda, Senin (24/1/2022).
"Apabila pada akhir Januari atau awal Febriari 2022, gaji guru belum juga dibayarkan lunas, maka kami akan datang dengan massa yang begitu banyak, untuk melaksanakan demo di depan kantor BPKAD Kabupaten Buru," kata Kaunar.
Senada dengan itu, Ketua Umum organisasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Cabang Buru, Mujibu Rahman menambahkan, terkait dengan pembayaran gaji honor, Pemda harus mengambil tundakan cepat.
"Kalau bisa kedepan harus diperbaiki, jangan sampai kita sudah demo baru ditanggapi," kata Rahmat.
Baca juga: BREAKING NEWS; 7 Bulan Belum Dibayar, Guru Honorer di Buru - Maluku Turun Jalan
Menurutnya, persoalan gaji honores ini sudah terjadi sejak dari Juni 2021.
"Guru dan tenaga kesehatan ini merupakan pelayanan dasar, jadi mereka harus diperhatikan," tegasnya.
Seperti diberitakan, para mahasiswa yang tergabung dalam Namlea Namlea, mereka menggelar aksi di dua titik.
Yakni, Jalan Simpang Lima Namlea dan di Kantor Dinas Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Senin (24/1/2022).
Baca juga: 7 Bulan Belum Dibayarkan, Ini Harapan Guru Honorer di Buru
Unjukrasa tersebut dilaksanakan, terkait sengan gaji honorer belum dibayarkan selama tujuh bulan, sejak bulan Juni 2021.
Pantauan TribunAmbon.com di lapangan, pukul 10:19 WIT, para pengunjukrasa membawa selembar kain putih, bertuliskan guru bukan budak, bayar gaji kami.
"Aksi yang kami buat ini, untuk menuntut kepada BPKAD Kabupaten Buru, agar dapat merealisasikan pembayaran guru honorer, sudah 7 bulan mengalami tunggakan," kata Koordinator Aksi, Fajri Suaib Kaunar saat diwawancarai TribunAmbon.com, Senin pagi.(*)