Pembelajaran Tatap Muka
Pembelajaran Tatap Muka Terbatas akan Dilakukan di Wilayah PPKM Level 1-3
PTM Terbatas berlaku di wilayah PPKM Level 1-3 Mulai Besok, jumlah siswa dan durasi belajar berbeda, tergantung capaian vaksinasi dan level PPKM.
Penulis: Sinatrya Tyas | Editor: Fitriana Andriyani
- Warga satuan pendidikan yang masuk dalam notifikasi hitam (kasus konfirmasi dan kontak erat Covid- 19) pada aplikasi Pedulilindungi sebanyak lima persen atau lebih.
Lebih lanjut, PTM Terbatas akan kembali diterapkan setelah 14 hari tersebut, dengan syarat:
- Penerapan protokol kesehatan dan daftar periksa siap untuk dilaksanakan oleh satuan pendidikan bersangkutan;
- Warga satuan pendidikan yang terkonfirmasi dan kontak erat Covid- 19 sudah tertangani.
UPDATE KASUS CORONA DI INDONESIA MINGGU (2/1/2022)
Breaking News update jumlah pasien virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat hingga Minggu (2/1/2022).
Jumlah kasus positif virus corona tercatat ada 174 penambahan dari sebelumnya 4.262.994 kasus.
Data tersebut dirilis dalam laman Peta Sebaran Covid, covid19.go.id, Minggu sore.
Kini, total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 4.263.168 sejak pertama terkonfirmasi pada 2 Maret 2020 silam.
Kabar baiknya, ada sejumlah 190 pasien yang berhasil sembuh dari Covid-19.
Baca juga: Kemkominfo Gandeng MUI Beri Literasi Masyarakat Soal Penanganan Covid-19
Baca juga: Pfizer, BioNTech dan Moderna Raup Pendapatan 1.000 Dolar AS Per Detik dari Jualan Vaksin Covid-19
Sehingga, jumlah pasien sembuh saat ini berjumlah 4.114.689 jiwa dari pasien sebelumnya yang sebanyak 4.114.499 jiwa.
Sementara itu, jumlah pasien positif Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia juga bertambah sebanyak 1 pasien.
Total pasien meninggal dunia akibat virus corona menjadi144.097 orang dari yang sebelumnya sebanyak 144.096 orang.
Penambahan kasus positif tersebut tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Baca juga: Cek dan Download Sertifikat Vaksin Covid-19 yang Belum Muncul di PeduliLindungi, Simak Tata Caranya
Provinsi DKI Jakarta memiliki presentase jumlah kasus Covid-19 terbanyak dari total keseluruhan kasus.
Selanjutnya, disusul oleh Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
Informasi ini dapat terlihat dari data peta persebaran kasus pada tiap provinsi.
Update corona atau Covid-19 di Indonesia bisa di akses di sini.
Pemerintah Siapkan PCR Berteknologi Baru
Pemerintah akan siapkan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) berteknologi baru untuk percepat testing Covid-19 varian Omicron di Indonesia.
Baca juga: Tak Terpengaruh Covid, Konglomerat Ini Himpun Dana Segar dari IPO di Bursa
Sehingga, proses identifikasi Covid-19 varian Omicron dapat berjalan efektif.
Tak seperti tes genome sequencing sebelumnya, tes PCR dengan teknologi baru ini digadang-gadang bisa mendeteksi varian omicron hanya dalam jangka waktu 4 hingga 6 jam saja.
Hal tersebut diungkap oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual Update Penanganan Pandemi Covid-19 melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (27/12/2021).
"Kita akan menyebarkan teknologi baru untuk tes PCR yang bisa melihat markernya Omicron."
"Kita sudah sebarkan di seluruh pintu-pintu masuk luar negeri utama."
Baca juga: Pakar Kesehatan AS: Kasus Baru Covid-19 Perhari Akan Melonjak Jadi 500 Ribu Dalam 10 Hari
"Sehingga kita bisa lebih cepat mengidentifikasi omicron menggunakan tes PCR yang cuma 4 sampai 6 jam di bandingkan dengan teks genome sequencing yang antara 3 sampai 5 hari," jelas Menkes Budi.
Sementara itu, terkait surveilans, Menkes menyebut bahwa pemerintah akan mendatangkan 15 mesin genome baru.
Mesin ini, kata Menkes Budi nanatinya akan difungsikan di beberapa pulau di Indonesia.
Sehingga terjadi pemerataan testing Covid-19 di daerah-daerah.
Baca juga: Soal Pasien Omicron Lolos Karantina, Satgas Covid-19 Pastikan 10 Orang Kontak Erat Pasien Aman
"Mudah-mudahan di awal tahun depan, segera datang dan kita sebarkan ke seluruh Indonesia (yakni) Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua."
"Agar tas genome sequencing ini menjadi lebih cepat dan juga jaringannya menjadi lebih kuat tidak hanya di Jawa saja," terang Menkes Budi.
(TribunAmbon.com) (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)