Ambon Hari Ini
Dinilai Terburu-buru, Siahay Minta Pemkot Cabut Tarif Angkot Pakai Barcode
Ia menilai kebijakan itu sangat terburu-buru dan belum tepat diberlakukan di Kota Ambon karena masyarakat belum siap dengan sistem tersebut.
Penulis: Mesya Marasabessy | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Ambon, Margaretha Siahay meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon untuk mencabut kembali pemberlakuan pembayaran tarif angkot dengan sistem barcode.
Ia menilai kebijakan itu sangat terburu-buru dan belum tepat diberlakukan di Kota Ambon karena masyarakat belum siap dengan sistem tersebut.
“Saya nilai kebijakan Wali Kota, Richard Louhenapessy sangat terburu-buru. Sebab, tidak semua masyarakat sudah paham teknologi sehingga mereka pasti akan bingung dalam menggunakan barcode,” kata Margaretha di Baileo Belakang Soya Ambon, Senin (1/11/2021) sore.
Selain itu, Margaretha khawatir kebijakan ini akan berdampak pada pendapatan ekonomi mereka karena tidak mendapat penumpang secara optimal seperti sebelum kebijakan ini diterapkan.
“Jangan sampai malah penumpang jadi malas naik angkot. Kalau begitu pastinya berpengaruh terhadap pendapatan pengemudi angkot juga,” ungkapnya.
Baca juga: Setelah Sandiaga Uno, Giliran Ahok Masuk Kota Ambon dan Maluku
Baca juga: Cetak Gol Indah, Ini Profil Alwi Slamat Pemain Andalan Persebaya Surabaya Asal Tulehu
Diberitakan sebelumnya, Pemkot Ambon telah meluncurkan pembayaran tarif angkot menggunakan aplikasi QR Code, Jumat (29/10/2021) lalu.
Kemudian sejak Sabtu (30/10/2021) kemarin, lima kendaraan angkot di Kota Ambon telah terpasang QR Code guna uji coba pembayaran tarif non tunai pada transportasi umum.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Ambon, Robby Sapulette mengatakan lima angkot itu berada di trayek Ahuru dan Poka.
“Barcode sudah terpasang di beberapa angkutan umum, teristimewa trayek di Ahuru dan Poka dan baru uji coba, sekitar 4 dan 5 angkot,” kata Sapulette, Sabtu (30/10/2021). (*)