Ambon New Port
Jadi Ketua Tim Pembebasan Lahan Ambon New Port, Saleh Thio Klaim Masyarakat Waai Sudah Setuju
Tim Persiapan Pembebasan Lahan (TPPL) proyek Ambon New Port yang dibentuk pemerintah daerah (Pemda) Maluku mulai bekerja.
Penulis: M Fahroni Slamet | Editor: Salama Picalouhata
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Ridwan Tuasamu
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Tim Persiapan Pembebasan Lahan (TPPL) proyek Ambon New Port yang dibentuk pemerintah daerah (Pemda) Maluku mulai bekerja.
Nantinya, tim yang diketuai Saleh Thio tersebut akan membebaskan lahan seluas 200 hektar untuk pembangunan New Ambon Port di Desa Waai, Maluku Tengah.
Menurutnya, masyarakat sekitar juga sudah menyetujui pembebasan lahan tersebut.
Pasalnya, New Ambon Port merupakan program strategis nasional yang harus didukung.
Juga sebagai implementasi Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional (LIN).
"Masyarakat sudah menandatangani pernyataan tersebut," kata Saleh kepada TribunAmbon.com, Senin (11/10/2021).
Baca juga: Masyarakat Waai Tak Setuju Jika Ganti Rugi Lahan Ambon New Port Rp 50 Ribu Per Meter
Baca juga: Tim Pembebasan Lahan Ambon New Port Dinilai Tak Transparan
Saleh menjelaskan, kerja TPPL yang dipimpinnya itu hanya sampai pada tahapan penentuan lokasi saja.
Selanjutnya, terkait pengukuran tanah hingga proses ganti rugi kepada masyarakat terdampak menjadi tugas Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Dari data yang saat ini dimiliki TPPL, dalam lahan seluas 200 hektar tersebut terdapat 471 warga Waai yang terdampak.
Namun diakuinya, jumlah warga terdampak kemungkinan besar masih akan bertambah saat dilakukan penilaian langsung di lapangan.
Peletakan batu pertama Ambon New Port rencananya akan dilakukan pada November mendatang Oleh Presiden Joko Widodo.
Dengan begitu, TPPL hanya punya sisa waktu sekitar 2 Minggu saja untuk segera menyelesaikan pembebasan tersebut.