Ambon Hari Ini

Pariwisata Musik di Ambon Diyakini Bakal Buka Peluang Pasar di Tingkat Nasional dan Internasional

Music Touirism atau Pariwisata Music diyakini akan membuka peluang pasar baik di tingkat nasional maupun internasional.

Penulis: Adjeng Hatalea | Editor: Salama Picalouhata
Adjeng Hatalea
Direktur Ambon Music Office, Ronny Loppies saat knferensi pers di Swissbel-Hoel Ambon, Selasa (5/10/2021). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Adjeng Hatalea

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Music Tourism atau Pariwisata Music diyakini akan membuka peluang pasar baik di tingkat nasional maupun internasional.

Menurut Direktur Ambon Music Office, Ronny Loppies, sejak dinobatkan sebagai Kota Musik oleh United Nation of Educational, Scientific, and Culture Organization (UNESCO) pada 31 Oktober 2019 lalu, Ambon telah terhubung dengan 246 Kota Kreatif di dunia.

“Kita sudah terhubung dengan 42 Kota Musik dan 246 Kota Kreatif di dunia. Kami optimis marketing nasional dan internasional,” ucap dia.

Peluang pasar di tingkat internasional, sebut dia, bisa dibangun melalui jejaring tersebut.

Membuat terobosan baru di dunia pariwisata, Ronny mengaku optimis dengan adanya jejaring yang telah dibangun oleh berbagai pihak di kota berjuluk ‘Manise’ itu.

Baca juga: Jadi Kota Musik Dunia, Loppies Sebut Ambon Tak Harus Punya Sekolah Musik

Baca juga: Meski Pandemi, Festival Meti Kei Tetap Digelar 21 Oktober

Dia menyebutkan, sebagai daerah kepulauan, Ambon dan Maluku secara umum akan semakin dikenal secara luas dan semakin memperlihatkan karakter bermusik yang kuat di mata dunia.

“Pariwisata Musik ini akan menunjukan karakter yang kuat bagi sebuah tatanan pulau-pulau kecil,” sambungnya.

Peluang pasar juga didukung dari karakter lokal yang kuat.

Persaingan pasar musik secara nasional dinilainya menjadi tantangan tersendiri.

Untuk itu, masyarakat Ambon harus mampu menyesuaikan diri.

“Persaingan (secara nasional) juga kita akan hadapi itu. Sangat kuat bagaimana Ambon bisa mennyesuaikann diri secara nasional. Kalau mikro kita lihat kondisi Ambon. Apa yang sudah dibuat. Saya mencoba melihat 17 sub-sektor unggulan secara nasional harus bs terjawab di kota musik harus berdammpak pada kuliner dan film,” ucapnya.

Dia menyebutkan, destinasi wisata ini ditargetkan akan stabil di 2030 mendatang.

Saat ini yang diupayakan pihaknya, yakni penguatan dari yang paling dasar atau bottom up.

Yakni, dengan memasukan musik ke dalam kurikulum muatan lokal.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved