YouTuber Inspirator

Daeng Lala: YouTuber Inspirator ‘Level Kampung’ Penjaga Tradisi Memancing dari Pulau Buton

Jika subscriber channel YouTube dan followers di fans page Facebooknya digabung, maka total aset digital Daeng Lala, pun melebihi penduduk dua kota

Penulis: Nur Thamsil Thahir | Editor: Fandi Wattimena
TribunAmbon.com/ Thamzil Tahir
Daeng Lala (Tengah) YouTuber Inspirator asal Pulau Buton 

Saat itu, subscribers-nya masih di bawah 100 ribu.

Usai Lebaran Idul Fitri, Daeng Lala, menginispirasi warga sekampung menjadi konten kreator YouTube sebagai penghasilan tambahan.

Di masa gelombang kedua pandemi, Daeng Lala mulai dilirik sebagai endorser obyek wisata pesisir di Pulau Buton.

Enam bulan terakhir, pondoknya mulai dikunjungi kepala daerah, camat, kepala dinas wisata, bankir, akademisi, hingga aktivis lingkungan. Ia menjadi penggerak.

Ayah satu putri ini, mulai jadi inspirator ‘level kampung’. Di Dusun Sulaa dan Kelurahan Katobengke, pesisir Pantai Labengke, Daeng Lala, menjadi stimulator keuangan skala keluarga.

Setahun terakhir, dia mendidik warga kampung tua Lipu Morikana, cara menjadi YouTubers.

“Saya saja mulai bikin konten dan edit video dengan hape Rp800 ribu,” ujar Daeng Lala, kala menginspirasi warga untuk dapat penghasilan tambahan dari monetizasi akun channel.

Hasilnya, dalam tempo enam bulan terakhir, 33 warga kampung Lipu, Katobengke, dan pesisir Pantai Labengke, mulai memproduksi life videos.

Ke-33 content creator terhimpun dalam komunitas “Saliwu”. Ini berarti kampung kelahiran.

Rerata subscriber YouTubers Saliwu ini masih dibawa 2.000-an.

Daeng Lala mudah meyakinkan para YouTubers kampung ini, sebab punya contoh lain.

Baca juga: Datangi Kantor Gubernur Maluku, Mahasiswa Aru Demo Tuntut Kembalikan Tanah Adat

Mama Vikha, channel istri Daeng Lala, yang baru delapan bulan dikelola sudah bisa menghimpun 236 ribu subscribers.

Sejak upload konten pertama, 30 Desember 2019, ibu kandung Aqilah Lala (10 tahun) ini, sudah memproduksi 361 item video.

Kisaran pendapatannya, dipotong pajak, bisa mencapai Rp30-an juta sebulan.

Ini belum termasuk, kalau Mama Vikha menerima order endorses brand, produk, atau kuliner.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved