YouTuber Inspirator
Daeng Lala: YouTuber Inspirator ‘Level Kampung’ Penjaga Tradisi Memancing dari Pulau Buton
Jika subscriber channel YouTube dan followers di fans page Facebooknya digabung, maka total aset digital Daeng Lala, pun melebihi penduduk dua kota
Penulis: Nur Thamsil Thahir | Editor: Fandi Wattimena
Channel Mama Vikha berisi aneka dan cara penyajian masakan dan kudapan tradisional, lokal, hingga global.
Bukan hanya pemberdayaan warga kampung dasi sisi finansial dan sosial, Daeng Lala juga mengisi sisi spritual warga sekitarnya.
Tiap dua pekan, Daeng Lala mengudang ustad untuk memberi pengajian. Rumah panggungnya di bibir pantai dan tubiran batu cadas, dijadikan laiknya pesantren.
Anak usia wajib belajar, seumuran Jinji, Yoga dan Doda diajari melafalkan rangkaian huruf hijaiyyah.
Untuk Ibu-ibu dan nelayan kampung dibuatkan majelis taklim. “Dua kali seminggu, Selasa dan Kamis, kami undang Ustad Abu Saleh ke sini,” ujar Daeng Lala.
Kebiasaan dan upaya inilah yang mengkonfirmasikan sosok ramah, rendah hati dan murah senyum dari Daeng Lala.
Cara bicaranya pelan. Ia menjawab jika ditanya. Dalam logat Bau-Bau kental, kalimat tuturannya lugas.
Siapa Daeng Lala?
Ia lahir dan besar di Kampung Lipu Morikana, April 1984 silam. Nama aslinya Lala Belaka.
Nama dengan huruf ‘sederhana’ ini memang typikal nama warga kampung di gugus kepulauan provinsi Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan.
Sematan Daeng di depan namanya, dipakai saat tinggal di Kota Makassar tahun 2015 hingga 2018 lalu.
“Kata Daeng itu saya pakai karena itulah akun facebook pertama saya buat di Makassar,” katanya.
Inisiatif nama depan itu, juga karena pertimbangan Daeng adalah nama sapaan untuk manusia pekerja dari wilayah timur Indonesia.
Ia adalah anak kedua dari empat saudara pasangan nelayan-Tukang kayu dan ibu rumah tangga.
Ayahnya Lahewu, pernah menjadi satpam di Depot Pertamina Terminal BBM Bau-Bau, di Sulaa, Betuambari, sekitar 2,3 km dari pusat Kota Bau-bau.