Maluku Terkini

Pengerjaan Jalan di SBB, Bantu Pulihkan Ekonomi Masyarakat

Ia menerangkan, sebelum pengerjaan, jalan di Waisala - Seri – Kambelu sangat sulit dilintasi kendaraan roda dua maupun empat karena kondisi jalan

Penulis: Mesya Marasabessy | Editor: Fandi Wattimena
Sumber : Humas PUPR Maluku
Ruas jalan Waisala - Seri - Kambelu 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy

AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Maluku menyatakan pengerjaan jalan di Waisala - Seri – Kambelu, kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) berhasil membantu pemulihan ekonomi masyarakat.

"Proyek yang kita bangun maupun yang kita pelihara menggunakan dana SMI memang sangat membantu pemulihan ekonomi masyarakat setempat," kata Kepala Seksi Pengembangan Prasarana Jembatan PUPR Maluku, Meshak Pelehala kepada TribunAmbon.com di Kantor PUPR Maluku, Kamis (19/8/2021) siang.

Ia menerangkan, sebelum pengerjaan, jalan di Waisala - Seri – Kambelu sangat sulit dilintasi kendaraan roda dua maupun empat karena kondisi jalan yang berlumpur.

"Kalau panas saja mereka tidak bisa jalan apalagi hujan. Karena kondisi jalan yang sebelumnya itu plet dan banyak air, jadi berlumpur sehingga tidak bisa dilintasi oleh kendaraan. Biasanya orang disitu pakai transportasi laut speedboat karena tidak bisa pakai transportasi darat," ungkapnya.

Namun sekarang, lanjut dia, akhirnya masyarakat sudah bisa melintasi kawasan itu dengan nyaman dan aman tanpa khawatir terjadi kecelakaan karena licinnya jalur.

Baca juga: Ibu Hamil di Kota Ambon Mulai Divaksin, Hadler; Ada Data Ilmiah, Bumil Aman Divaksin

Baca juga: Update Vaksinasi Maluku Tengah Capai 25 Ribu Jiwa

Kondisi itu pun akan memperlancar perputaran ekonomi warga.

"Jadi kemarin ada testimoni dari masyarakat setempat bahwa jalan yang sudah ditangani oleh SMI kemarin, sehingga masyarakat di pesisir situ sudah bisa membantu ekonomi mereka karena bisa membawa hasil kebun mereka ke Kota Piru untuk dijual. Dari sini sudah bisa terlihat kalau pembangunan ini sangat berpengaruh terhadap ekonomi mereka," tuturnya.

Padahal sebelumnya, masyarakat setempat hanya bisa memakan hasil kebun mereka sendiri.

Tidak bisa dijual ke tempat lain karena akses transportasi yang susah.

"Jadi kalau sudah begini kan hasil kebun mereka tidak dimakan sendiri tapi juga bisa dijual," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved