Relokasi Pasar Mardika
Pasar Mardika Rencananya Dipercantik, Saat Direlokasi, Pedagang Enggan Pindah ke Pasar Apung
Proyek revitalisasi Pasar Mardika Kota Ambon, segera dimulai. Sebagian pedagang pun sudah direlokasi.
Sepi Pembeli
Sejumlah pedagang mengaku sepi pembeli saat pindah ke Pasar Apung.
Salah satu pedagang, Rina, yang menjajakan jilbab mengakui selama sebulan membuka lapak tidak satupun dagangannya yang laku.
Jangankan untuk laku, dia mengatakan bahkan lapaknya tidak pernah dilewati oleh warga selain sesama pedagang di sana.
"Belum ada sama sekali sejak pindah kesini," kata Rina kepada TribunAmbon.com, Jum'at (30/7/2021).
Lanjutnya, dia menyebut kondisi yang dialami saat ini sangat berbeda jauh dengan saat berada di Gedung Putih.
Pasalnya, sebagian besar masyarakat Kota Ambon sudah mengetahui lokasi gedung putih dibandingkan Pasar Apung yang mereka tempati sekarang.
"Tempatnya juga kecil sekali dibandingkan sebelumnya," keluhnya
Keluhan yang pedagang utarakan bukan tanpa alasan, lapak yang mereka sewa dengan harga Rp 3 juta tersebut hanya berukuran 1,5 meter persegi.
Belum ramainya pedagang yang berjualan di situ juga menjadi faktor pembeli enggan untuk datang berbelanja di sana.
Pantauan TribunAmbon.com, Jumat siang, sepanjang blok tersebut hanya ada dua lapak yang buka.
Sedangkan secara keseluruhan baru sekitar 15 pedagang yang memilih berjualan di Pasar Apung Mardika itu.
Diketahui, pasar apung merupakan tempat yang disediakan pemerintah sebagai kawasan relokasi bagi para pedagang yang menempati gedung putih Mardika sebelumnya.
Dia berharap, kawasan itu bisa segera ramai agar para pedagang bisa tetap bertahan hidup ditengah kondisi ekonomi saat ini
Untuk mendapatkan lapak di pasar apung, pedagang diwajibkan membayar uang sewa sebanyak Rp 2 juta hingga Rp 4 juta agar bisa berjualan.