Gempa Bumi

Gempa Magnitudo 4 Goyang Maluku Tengah, Dirasakan Kuat di Saparua

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maluku mencatat gempa magnitudo 4,0 Skala Richter (SR) mengguncang Maluku Tengah, Senin (24/5/2021)

Grafis Tribunnews.com/Juna Putuhena
Ilustrasi gempa. 

MALUKU, TRIBUNAMBON.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maluku mencatat gempa magnitudo 4,0 Skala Richter (SR) mengguncang Maluku Tengah, Senin (24/5/2021).

Gempa berkekuatan 4,0 SR itu terjadi pada pukul 08.32 WIT.

Berdasarkan titik koordinatnya gempa terjadi di 3,47 derajat Lintang Selatan (LS) dan 128,8 derajat Bujur Timur (BT).

Atau 20 km baratdaya Masohi, Maluku Tengah dan 21 km timurlaut Saparua, Maluku Tengah.

Gempa itu berada di kedalaman 10 km.

Getaran gempa ini dirasakan dengan skala MMI III di Saparua. Skala III MMI adalah getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

Baca juga: Latuheru Kembali Bicara Soal Trotoar City of Music: Proyek Belum Selesai Dikerjakan Makanya Licin

Baca juga: Prakiraan Cuaca Maluku Senin 24 Mei 2021, 4 Kota Masih Diguyur Hujan dan Kota Lainnya Berawan

Sebagai informasi, Skala MMI (Skala Mercalli) adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi.

Skala I MMI: Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.

Skala II MMI: Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung. bergoyang.

Skala III MMI: Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

Skala IV MMI: Getaran dirasakan banyak orang di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

Skala V MMI: Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

Skala VI MMI: Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik bisa rusak, kerusakan ringan.

Skala VII MMI: Setiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur. Cerobong asap pecah. Getaran dirasakan oleh orang yang naik kendaraan.

Skala VIII MMI: Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen bisa roboh. Air menjadi keruh.

Skala IX MMI: Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.

Skala X MMI: Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah pun terbelah, rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

Skala XI MMI: Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.

Skala XII MMI: Hancur sama sekali, Gelombang tampak di permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Tahap II Baru Capai 50 Persen, Pelupessy; Sisanya Kita Kejar Lagi

Baca juga: 1049 Orang Ikut Vaksin Massal di Lapmer, Pelupessy; Lebih Efektif Ketimbang Menunggu di Puskesmas

Sejauh ini belum diketahui apakah ada kerusakan bangunan atau korban jiwa akibat gempa tersebut.

BMKG pun menyarankan masyarakat agar tidak mudah panik dan percaya dengan isu-isu gempa yang tidak benar seperti tsunami.

Gempa bumi dapat terjadi di mana dan kapan saja, maka dari itu kita harus selalu waspada dan antisipasi.

Berikut tindakan yang perlu kamu lakukan saat gempa terjadi.

1. Tetap tenang

Saat gempa terjadi, berusahalah untuk tidak panik dan tetap tenang!
Tarik napas dalam-dalamnya, lalu lihatlah keadaan sekitar dan pilihlah tempat yang aman untuk berlindung.

2. Di dalam rumah

Jika pada saat gempa sedang berada di dalam penginapan, berusahalah menyelamatkan diri dan orang yang ada di sekitarmu.

Berlindung di bawah meja adalah tempat terbaik untuk melindungi diri dari benda-benda yang berjatuhan akibat gempa.

Setelah itu, lindungi kepala dengan benda empuk.

Misalnya bantal, helm, papan, atau yang paling praktis kamu bisa menggunakan kedua tangan dengan posisi tertelungkup.

3. Di luar ruangan

Jika pada saat gempa terjadi kamu sedang berada di luar ruangan tindakan pertama yang harus dilakukan adalah bergerak menjauhi gedung dan tiang lantas menuju daerah terbuka.

Tetap tenang dengan menarik napas dalam-dalam dan jangan lakukan apapun.

Sebab, biasanya setelah gempa pertama akan terjadi gempa susulan.

4. Di kerumunan
Jika saat itu kamu sedang berada di kerumunan, biasanya akan terjadi kepanikan.

Untuk mengindari hal tersebut. kamu bisa perhatikan arahan petugas penyelamat dan usahakan langsung menuju ke tangga darurat untuk menuju ke daerah terbuka.

5. Di gunung atau dataran tinggi

Jika gempa terjadi saat kamu sedang berada di gunung, bergeraklah menuju daerah lapang untuk berlindung.

Hindari daerah dekat lereng karena ada kemungkinan akan menimbulkan longsor dan mengancam keselamatan jiwa.

6. Di laut

Gempa di bawah laut bisa menimbulkan gelombang tsunami.

Jika gempa itu terjadi, bergeraklah ke dataran yang lebih tinggi.

7. Di dalam kendaraan

Bagi yang sedang melakukan perjalanan saat terjadi gempa, berpeganglah erat agar tak terjatuh.

Berhentilah di tempat yang lapang dan berhentilah di sana. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved