Anggota TNI Dibacok
Haru Biru Isak Tangis Keluarga Sambut Kedatangan Jenazah Praka Angkotasan di Negeri Pelauw
Haru biru isak tangis keluarga warnai kedatangan jenazah Praka Alif Angkotasan di kampung halamannya Negeri Pelauw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten
Penulis: Mesya Marasabessy | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Haru biru isak tangis keluarga warnai kedatangan jenazah Praka Alif Angkotasan di kampung halamannya Negeri Pelauw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Kamis (20/5/2021).
Pantauan TribunAmbon.com di lapangan, sekitar pukul 10.00 WIT jenazah Praka Angkotasan beserta rombongan tiba di pelabuhan speed boat Negeri Pelauw.
Tak hanya pihak keluarga, hampir seluruh masyarakat Negeri Pelauw beserta anggota TNI juga turut menunggu kedatangan jenazah di pelabuhan tersebut.
Tangis semakin pecah setelah rombongan keluarga pengantar tiba di rumah duka.
"Saya tidak menyangka Almarhum pergi secepat ini, saya tidak kuat," teriak istri Almarhum, Dalimahu Talaohu sembari menangis memeluk anggota keluarga lainnya, Kamis (20/5/2021) pagi.
Sebelumnya, Praka Angkotasan, seorang anggota TNI yang tergabung dalam Satgas Pamrahwan yang gugur dibacok orang tidak dikenal (OTK) di Bandara Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, Selasa (18/5/2021) lalu.
Kabar meninggalnya Praka Angkotasan mengejutkan pihak keluarga dan menjadi duka yang mendalam karena tewas secara tiba-tiba.
Baca juga: Diberangkatkan dengan Kapal Milik Polairud, Jenazah Praka Angkotasan Dikawal Prajurit 733 Masariku
Baca juga: Tangisi Praka Alif Angkotasan yang Gugur di Papua, Keluarga: Kini Suaranya Tak Bisa Didengar Lagi
Diberitakan sebelumnya, Praka Angkotasan bersama Prada Ardi Yudi Ardianto yang merupakan dua anggota Satgas TNI AD Pam Rahwan dari Yonif 432 Makassar meninggal dunia karena dibacok orang tidak dikenal.
Mereka diserang menggunakan senjata tajam saat tengah melaksanakan pengamanan pembangunan tembok bandara Nop Goliat Dekai, Kabupaten Yahukimo, Selasa (18/5/2021) lalu.
Danrem 172 PWY, Brigjen TNI Izak Pangemanan mengatakan, para pelaku penyerangan berjumlah kurang lebih 20 orang.
"Kami masih dalami, dan kami belum bisa simpulkan apakah pelaku ini orang yang sama dengan kasus yang menewaskan anggota KPU pada 2020 silam," tandasnya.