Kisah WNI Rayakan Idul Fitri di Jalur Gaza, Suasana Mencekam Tanpa Ada Nuansa Lebaran dan Keceriaan

Menurut Husein, tidak ada sama sekali nuansa lebaran dan keceriaan di Jalur Gaza. Situasi yang ada, kata Husein, justru mencekam dan menjadi suram.

Editor: Fitriana Andriyani
TV One
Seorang WNI menceritakan situasi perayaan Idul Fitri di Jalur Gaza, ungkap tak ada nuansa lebaran dan berubah menjadi seram. 

"Malam-malam sangat menakutkan bagi kami, bagi anak-anak kami. Setiap saat rumahmu bisa jadi kuburanmu," ujar Najwa saat berbincang dengan BBC.

Menurut Najwa, sepanjang hari, dia bisa mendengar suara jet tempur Israel yang terbang di atas rumahnya.

Bahkan suara tersebut bersamaan dengan suara ledakan rudal dan bom.

"Semuanya berguncang di sekitar kami dan kami juga gemetar karena kami sangat takut," ungkapnya.

Najwa adalah salah satu dari banyak penduduk di Israel dan Gaza yang dicekam ketakutan.

Terlebih ketika kelompok militan Palestina dan pasukan Israel terus melakukan baku tembak.

Akibat dari kekerasan ini, sejauh ini sedikitnya 83 orang telah tewas di Gaza dan tujuh orang di Israel.

Ketika ratusan rudal Israel menghantam Gaza pada Rabu (12/5/2021) malam, keluarga Najwa berlindung di ruangan tengah lantai pertama rumah mereka.

"Ketakutan bom berikutnya bakal meluluhlantakkan rumahnya sangatlah menakutkan. Anda mungkin setiap saat akan terkena serangan bom, menargetkan rumahmu atau menargetkan lingkungan tempat tinggalmu," ujar Najwa.

"Ini kemungkinan mengubah tempat di mana Anda seharusnya aman menjadi kuburan bagi Anda dan anak-anak Anda, bagi mimpi-mimpimu, bagi segala kenanganmu, bagi segalanya," tambahnya.

Api membumbung tinggi membakar pemukiman warga Palestina di Gaza oleh serangan udara tentara Israel, Selasa (11/5/2021).
Api membumbung tinggi membakar pemukiman warga Palestina di Gaza oleh serangan udara tentara Israel, Selasa (11/5/2021). (IST)

Najwa tinggal di sebidang tanah kecil yang padat di pinggiran kamp pengungsi di tengah Jalur Gaza, dimana ada 1,8 juta orang yang tinggal disana.

Ia tinggal bersama suami dan lima anaknya, yang berusia 11 hingga 22 tahun.

Najwa menceritakan, ketakutannya memuncak ketika membicarakan tentang kemungkinan serangan darat Israel di Gaza.

"Anda tidak akan merasa aman. Sebagai seorang ibu, ini sangatlah menakutkan, sangat melelahkan bagi perasaan saya, bagi kemanusiaan saya," ujarnya.

Najwa mengaku tak yakin seberapa banyak yang harus dia ceritakan kepada anak-anaknya tentang kekerasan yang terjadi di sekitar mereka.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved