Pasir Emas Pulau Seram
DLH Maluku Tengah Belum Terima Perintah Pengambilan Sampel Emas
Hari ini, mereka hanya melakukan pendampingan atas kunjungan Tim Inspektur dari Ambon ke lokasi penemuan emas itu.
Penulis: Lukman Mukadar | Editor: Salama Picalouhata
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Lukman Mukaddar
MASOHI,TRIBUNAMBON.COM - Kepala Bidang Penataan Pentahapan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (BP4LH) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Maluku Tengah, Paimen Lewenussa mengatakan hingga saat ini pihaknya belum menerima perintah pengambilan sampel emas di Negeri Tamilouw.
"Belum. Sampai hari ini, kita belum menerima surat apa-apa dari pihak manapun,"kata Lewenussa kepada TribunAmbon.com via sambungan telepon, Rabu (24/3/2021).
Dia juga mengaku, Kepala DLH Teddy Salampessy belum memberikan arahan apapun terkait penemuan emas di Tamilouw.

Dia hanya menginformasikan, hari ini akan melakukan pendampingan atas kunjungan Tim Inspektur dari Ambon ke lokasi penemuan emas itu.
"Saya terima informasi dari anak buah saya kalau hari ini kita diminta untuk mendampingi tim dari Ambon kesana,"ujar Lewenussa.
Sebelumnya, DLH pun melarang warga menggunakan bahan kimia berbahaya seperti mercuri dan sianida.
Sianida dan mercury kerap digunakan untuk memisahkan emas dengan kandungan mineral lainnya.
Baca juga: Tinjau Lokasi Temuan Emas, DLH Maluku Tengah Larang Warga Gunakan Mercury
Baca juga: ESDM Maluku Sudah Laporkan Temuan Emas ke Pemerintah Pusat
Baca juga: Pemerintah Negeri Batasi Warga Luar Keruk Emas di Pantai Tamilow
“Jangan menggunakan mercury karena berbahaya,” ujar petugas Dinas Lingkungan Hidup, Paime Lewenussa kepada TribunAmbon di lokasi pendulangan emas, Selasa (23/3/2021) siang.
Lanjutnya Lewenussa, penggunaan Mercury dan Sianida sangat berdampak buruk baik bagi lingkungan maupun manusianya.
Apalagi jarak lokasi temuan emas itu cukup dekat, yakni kurang lebih 500 meter dari perkampungan warga.
“Kalau dari bahu jalan hanya berjarak empat meter, jadi dekat,” ujarnya.
Dia juga meminta pejabat negeri untuk tidak menerima orang luar untuk ikut mengeruk emas disana untuk mencegah penggunaan mercury maupun sianida.
"Kami minta pak pejabat untuk jangan dulu terima orang luar kesini,"katanya.
Sementara itu, pejabat desa sendiri telah membatasi warga dari desa lain untuk ikut mendulang emas di area tersebut.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak kemanan setempat.
"Sementara ini kita masih koordinasi dulu dengan babisna sama bhabinkamtibmas saja dulu," kata Pejabat Negeri Tamilouw, Rajak Pawae, Selasa. (*)