BBM Oktan Rendah
Aktivis Lingkungan Tidak Setuju Bensin Oktan Rendah Masih Digunakan
Menurutnya, penggunaan bensin oktan rendah itu merusak lingkungan, lantaran menyebabkan emisi karbon meningkat.
Penulis: Tanita Pattiasina | Editor: Salama Picalouhata
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Tanita Pattiasina
AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Penggunaan bensin oktan rendah menuai kritikan dari aktivis lingkungan lantaran menjadi salah satu pemicu perubahan iklim.
“Saya tidak setuju apabila bensin oktan rendah masih dipertahankan,” ujar salah satu aktivis lingkungan, Olyvia Jasso saat diwawancarai di kantor TribunAmbon.com, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Sabtu (27/2/2021).
Menurutnya, penggunaan bensin oktan rendah itu merusak lingkungan, lantaran menyebabkan emisi karbon meningkat.
"Emisi karbon yang dihasilkan cukup besar dan itu berdampak buruk bagi kualitas udara, apalagi di kota-kota besar," Kata Olyvia. .
Pendiri The Mulungs itu menyebut, penggunaan bensin oktan rendah seperti premium juga menyebabkan perubahan iklim dan pemanasan global yang terus terjadi.
"Pemanasan global itu membuat permukaan air laut naik, daratan semakin berkurang, hewan dan manusia juga kena dampak negatifnya" jelas Olyvia.
Lanjutnyam, apalagi saat ini pemanasan global itu sudah dirasakan oleh manusia secara sadar maupun tidak.
"Saya harap, masyarakat dan pemerintah sepakat untuk beralih ke bensin oktan tinggi," harap Olyvia.
Dia menyadari, penggunaan bensin oktan rendah masih tinggi karena harganya murah dan terjangkau.
Untuk itu, dia meminta pemerintah membuat kebijakan agar masyarakat bisa beralih ke bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
"Pemerintah dan masyarakat harus sama-sama sepakat meninggalkan bahan bakar yang tidak ramah lingkungan itu dan mengganti dengan yang lebih ramah lingkungan," tuturnya.
Diketahui, nilai oktan yang dimiliki bahan bakar berbeda-beda dan nilai paling rendah dimiliki oleh Premium 88.
Disusul oleh Pertalite dengan nilai oktan 90, Pertamax dengan nilai oktan 92 dan paling tinggi Pertamax Turbo dengan nilai oktan 98.
Semakin tinggi nilai oktan maka kinerja mesin akan lebih baik, namun spesifikasi mesin kendaraan tetap diperhatikan.
Penggunaan bensin oktan tinggi juga menghasilkan emisi yang lebih sedikit dibandingkan bensin oktan rendah. (*)