Isu Lingkungan
Sofia Latifa: Semua orang itu Aktivis Lingkungan, Kami Cuma Pengingat
Dia melanjutkan, masyarakat dan pemerintah semestinya bahu membahu menjaga lingkungan, tak hanya di satu pihak saja.
Penulis: Tanita Pattiasina | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Tanita P. S. Pattiasina
AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Menyikapi permasalahan lingkungan yang terjadi di Kota Ambon, Maluku, salah seorang pegiat lingkungan, Sofia Latifa mengingatkan tanggung jawab terhadap lingkungan ada di pundak seluruh lapisan masyarakat.
“Masyarakat itu sebenarnya juga aktivis lingkungan, kalau kita (komunitas peduli lingkungan) hanya sebagai pengingat sekaligus membantu menjaga,” kata Latifa kepada wartawan TribunAmbon.com.
Dia melanjutkan, masyarakat dan pemerintah semestinya bahu membahu menjaga lingkungan, tak hanya di satu pihak saja.
Ia menuturkan, dengan adanya ragam kegiatan dari komunitas semestinya dapat memberi dampak yang lebih baik bila didukung dengan antusiasme dari warga dan pemerintah.
“Ini tempat tinggal bersama, kalau ada apa-apa juga kita sendiri yang akan merasakan dampaknya,” tambahnya.
Salah satu contoh di Ambon, sebut dia, pembabatan dan sampah yang berserakan di tempat tumbuh mangrove di pesisir pantai Teluk Ambon.
“Mangrove itu fungsinya banyak, sebagai rumahnya ikan, mencegah abrasi, kalau gempa dan air laut naik juga kita dilindungi oleh tanaman bakau,” tambahnya.
Lanjutnya, kalau mangrove dibabat serta pencemaran air akibat sampah dan limbah, maka bisa berakibat ke matinya ekosistem di perairan.
Selai itu juga berdampak besar bagi manusia apalagi mengingat gempa bumi yang sering terjadi di area Teluk Ambon.
Sebelumnya, di awal 2021 saja permasalahan mengenai lingkungan terus digencar oleh banyak kalangan.
Seperti permasalahan sampah yang terjadi di beberapa fasilitas Kota Ambon serta berkurangnya tanaman mangrove di area teluk Ambon.