Berita Ekonomi
Tak Hanya Corona, Dampak Gempa Bumi 3 Tahun Lalu di Ambon Pengaruhi Omzet Pusat Oleh-Oleh Ikan Asar
Kepada wartawan tribunambon.com saat ditemui, Rabu (27/01/2020), Yanti mengaku, sejak 2019 pendapatan mereka berkurang hingga 50 persen.
Penulis: Tanita Pattiasina | Editor: Adjeng Hatalea
Saat memasuki kawasan pusat oleh-oleh ini, pembeli akan langsung mendengar sambutan dari para penjual.
“ade mari ikan asar ade,” sambutan penjual dengan semangat sambil menunjukkan ikan asar yang dijual mereka.
Dari jauh sudah tampak beberapa tumpuk ikan cakalang yang telah di asar tertata rapi di atas meja penjual yang beralaskan daun pisang.
Ikan asar ini dijual dengan harga berkisar Rp 30.000 hingga Rp 50.000 per setengah ekornya tergantung ukuran dari ikan tersebut.
Di sebelah ikan asar, mereka juga menjual sagu lempeng, lemon cina, cabai, tomat, serta bawang merah yang dapat diolah menjadi colo-colo, menu pelengkap saat menyantap ikan asar ini.
Sebagai pusat oleh-oleh ikan asar, mereka juga memberi fasilitas membungkus ikan asar bagi pelancong yang ingin membawa ikan asarnya ke luar kota.
Ikan asar ini bisa bertahan hingga 5 hari di suhu ruangan, terhitung sejak ikan diasapi.
Yanti menuturkan apabila ingin memesan di pagi hari, pembeli dapat memesan lebih dahulu lewat telepon atau aplikasi WhatsApp ke nomor mereka agar dapat di siapkan beberapa jam sebelumnya.
Sehingga ketika datang ke lokasi, pembeli tidak perlu menunggu lama dan langsung membawa bungkusan ikan asar ke tempat tujuan.