Mengenang Musisi Ambon
Opa Bing Berpulang, Ini Agenda Besar Pemkot Ambon yang Tak Tersampaikan
Sang maestro hawaian kebanggaan Maluku itu masuk dalam agenda besar wisata musik yang digagas Ambon Music Office (AMO).
Penulis: Tanita Pattiasina | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Tanita Pattiassina
AMBON, TRIBUNAMBON.COM,- Kepergian Johannis Leiwakabessy (Opa Bing) meninggalkan duka mendalam bagi dunia musik di Maluku. Terlebih lagi, bagi Ambon yang tidak berapa lama didaulat sebagai Kota Musik Dunia.
Sang maestro hawaian kebanggaan Maluku itu masuk dalam agenda besar wisata musik yang digagas Ambon Music Office (AMO).
Ketua Ambon Music Office (AMO), Ronny Loppies menyatakan, pemerintah Kota Ambon telah menetapkan Opa Bing sebagai salah satu tujuan wisata musik di Kota Ambon.
Agenda besar itu telah mendapat persetujuan Kementrian Pariwisata, dan rencananya mulai dikerjakan Februari mendatang.
Belum sempat disampaikan langsung oleh pemerintah kota, sosok yang dikenal sederhana dan penuh senyum itu lebih dulu pergi.
Baca juga: Cliff Leiwakabessy: Opa Bing Sudah Bermusik sejak 1933
“Kita sedih karena sebelum sosialisasi itu, beliau sudah dipanggil Tuhan,” ungkap Loppies saat ditemui TribunAmbon.com di rumah duka, Jumat (22/1/2021) sore.
Meski tanpa sang maestro, Opa Bing akan menjadi wisata musik unggulan di kota berjuluk manise itu.
Karya dan cerita bermusik sang maestro akan menjadi suguhan bagi siapapun yang datang berkunjung ke kediamannya.
“Jadi kita bisa datang kerumahnya, bercerita banyak dan menemukan narasi musik. Itu menjadi wisata music unggulan,” cetusnya.
Musisi kelahiran Ambon, 10 Februari 1923 itu tutup di umur 97 tahun, Kamis (20/1/2021) siang.
Opa Bing dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kebun Cengkeh, tepat disamping makam mendiang istrinya.