Musik Maluku

Cliff Leiwakabessy: Opa Bing Sudah Bermusik sejak 1933

‘’Papa memang melegenda dikalangan musisi dan warga Ambon, orang mengenal beliau sebagai legenda musik Maluku,’’ jelas Cliff.

Penulis: Tanita Pattiasina | Editor: v
TribunAmbon.com/courtesy RidhoSlank
Opa Bing bersama Presiden Jokowi dan Ridho Slank usai tampil memainkan musik hawaian dihadapan presiden dalam perayaan Hari Musik Nasional. 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Tanita Pristiwani S. Pattiasina

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Cliff Leiwakabessy, putra bungsu Maestro Musik Tradisional Hawaiian, Johanes ‘Bing’ Leiwakabessy menyebutkan, ayahnya sudah bermusik sejak usia 10 tahun atau sejak tahun 1933.

Ditemui TribunAmbon.com di kediamannya di Lateri, Kota Ambon, saat melayat, setelah mendengar kabar kepergian Sang Maestro Kamis (21/1/2021) sekitar pukul 14.00 WIT.

Terlihat nyata banyaknya masyarakat Kota Ambon yang berduka atas kepergian Opa Bing.

‘’Papa memang melegenda dikalangan musisi dan warga Ambon, orang mengenal beliau sebagai legenda musik Maluku,’’ jelas Cliff.

Baca juga: Opa Bing Leiwakabessy, Sang Maestro Musik Hawaian Maluku Berpulang, Damailah di Surga

Kecintaannya pada musik terutama musik hawaian begitu kuat hingga alat musik gitar string yang kerap ia mainkan dibuatnya sendiri.

Baginya musik Hawaiian Ambon memiliki  ciri khas, yakni irama lautan teduh, karena Maluku negeri yang dikelilingi laut, maka Opa Bing memilih menjadikan musik Hawaian sebagai pilihannya.

Dengan gitar stringnya ini, Opa Bing bahkan sempat memainkan alat music ini dihadapan Presiden Jokowi saat perayaan Hari Musik Nasional.

Bersama Ridho Slank music Hawaian dan blues dikawinkan Opa dan Ridho.

Opa Bing yang bernama lengkap Johanes Leiwakabessy ini dilahirkan di Negeri Suli, Pulau Ambon, pada bulan Februari 1922.

Seperti kisah putranya Cliff kepada TribunAmbon.com saat melayat ke rumah dukanya di Lateri Kamis (21/1/2021) malam, Opa Bing sudah bermusik sejak usia 10 tahun.

Tak menunggu lama sejak usia 12 tahun sang maestro sudah malang melintang dari panggung music satu ke lainnya.

Kala itu dengan meminjam gitar dan biola milik ayahnya Bing kecil mulai menjadikan dirinya musisi pemetik dawai.

Hingga akhirnya dia menjadi spesialis music hawaian gitar string hingga ia menutup mata di usia 97 tahun.

‘’ 85 tahun papa bermusik, tak banyak seniman atau musisi yang bertahan selama itu,’’ cetus Cliff bangga.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved