25 Relawan Uji Klinis Vaksin Sempat Positif Covid-19, Bagaimana Bisa? Simak Penjelasannya!
Dari 1.620 orang relawan uji klinis vaksin dari Sinovac di Bandung, sebanyak 25 orang di antaranya sempat terkonfirmasi positif Covid-19.
TRIBUNAMBON.COM - Sebanyak 25 relawan uji klinis vaksin positif Covid-19.
Ketua Tim Peneliti Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Universitas Padjadjaran, Prof Kusnandi Rusmil, mengatakan dari 1.620 orang relawan uji klinis vaksin dari Sinovac di Bandung, sebanyak 25 orang di antaranya sempat terkonfirmasi positif Covid-19.
Maka dari itu, masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19, masih diwajibkan untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 sampai herd immunity atau kekebalan kelompok terhadap penyakit ini terbentuk.
Baca juga: Tekanan Darah Naik, Wali Kota Ambon Batal Divaksin Covid-19
Baca juga: Mengapa Vaksin Sinovac Boleh Digunakan meski Uji Klinis Fase 3 Belum Selesai? Ini Penjelasan BPOM
Rinciannya, sebanyak 7 orang yang sempat positif Covid-19 adalah dari kelompok 810 orang relawan yang mendapat dua kali suntikan vaksin.
Sedangkan 18 orang lainnya adalah dari kelompok 810 orang yang mendapat suntikan plasebo.
Seperti diketahui, katanya, pada uji klinis fase 3 di Indonesia, dari 1.620 relawan, setengahnya mendapat vaksin sebanyak dua kali penyuntikan, sedangkan setengahnya lagi mendapat suntikan plasebo atau air.
Dengan dua pengelompokan inilah akan diketahui efektivitas vaksin.
"Kemudian dilihat berapa yang sakit dari kelompik yang dapat vaksin, berapa yang sakit dari kelompok yang dapat plasebo. Dari hasil yang kemarin, dari yang dapat plasebo 18 orang, yang sakit yang dapat vaksin 7 orang," kata Kusnandi saat ditemui di tempat prakteknya di Kota Bandung, Senin (18/1).
"Mereka dapat virus dari luar (bukan dari vaksin), karena yang ikut uji klinis kan boleh ke mana-mana ya. Nanti kalau ada gejala batuk, pilek, itu harus kontrol. Sehingga kalau kontrol, sama kita di-swab. Tapi sebagian besar dari yang positif itu gejalanya ringan, jadi nggak dirawat yang dapat vaksin itu. Nah yang dapat plasebo ada yang dirawat," katanya.
Baca juga: Menkes Wacanakan Sertifikat Vaksin untuk Syarat Bepergian, Epidemiolog: Tidak Tepat dan Berbahaya
Mereka yang mendapat vaksin dan positif Covid-19, katanya, mengalami gejala ringan, yakni grade 1 dan 2.
Sedangkan yang mendapat plasebo bisa sampai mendapat gejala berat dengan grade 3 dan 4. Mereka pun secara penuh mendapat perawatan.
Tidak semua orang memproduksi imun setelah divaksin
Kusnandi mengatakan tidak semua orang yang mendapat vaksin Covid-19 akan memiliki imunitas terhadap Covid-19.
Mereka adalah orang-orang yang memiliki sejumlah masalah kesehatan atau beberapa penyakit.
"(Jadi intinya kalau orang yang sudah divaksin masih ada kemungkinan tertular), masih bisa. Dijadikan vaksin itu maksudnya supaya tubuh kita kebal terhadap penyakit. Tapi ada beberapa orang yang mempunyai gangguan sehingga tidak terbentuk kekebalan," katanya.