3 Hari Hilang, Nelayan 72 Tahun Maluku Tenggara Dicari Tujuh Tim SAR Gabungan Termasuk Brimob
Selain Tim SAR gabungan, warga dan kerabat 'nelayan senior" ini juga ikut mencari dengan perlengkapan seadanya.
Penulis: Lukman Mukadar | Editor: Nur Thamsil Thahir
AMBON, TRIBUNAMBON - Tiga hari sudah, Sarafudin Balubun, nelayan asal Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara, dilaporkan hilang di perairan Pulau Mas, gugusan kepulauan Tual, Provinsi Maluku.
Hingga Kamis (14/1/2021), nelayan berusia 72 tahun itu, masih dicari tujuh tim Search and Rescue (SAR) gabungan di Provinsi Maluku.
Selain Tim SAR gabungan, warga dan kerabat 'nelayan senior" ini juga ikut mencari dengan perlengkapan seadanya.
"Tim SAR kita dari Batalyon C Pelopor, Tual ikut bergabung mencari si nelayan," kata Komandan Satuan Brigade Mobil (Brimob) Polda Maluku, Komisaris Besar (Kombes) Pol M Guntur, kepada Tribun, Kamis (14/1/2021).
Selain SAR Brimob, ikut bergabung dlam operasi kemanusiaan di perairan laut dalam maluku itu, antara lain SAR Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Tual, SAR Badan Keamanan Laut Nasional (Bakamla) di Maluku, tim SAR Komando Distrik Militer (Kodim) 1503 Tual , SAR Syahbandar Tual, Kepolisian Pelaksana Pengamana Pelabuhan (KP3) Yos Sudarso, Tual dan SAR milik pemerintah daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tual.

Keterlibatan Tim SAR Brimob Tual ini dikemukakan Guntur, dalam sharing session dengan awak newsroom Tribun Ambon.com, di Jl Jenderal Sudirman, Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.
Menurut perwira senior operasi kemanusiaan juga menjadi salah satu tugas pokok (tuposki) kewilayahan pasukan elite Polri.
"Bukan cuma PHH pasukan anti huru-hara, tangani teror bom, kita juga bantu operasi kemanusiaan, seperti SAR dan semprot disinfektan," ujar pria kelahiran Medan, Sumatera Utara ini.
Informasi yang dihimpun Tribun, nelayan Sarafudin Balubun melaut dengan kapal kayu, longboat.
Posisi korban berpada pada koordinat diduga 5° 23.223’S – 132°40.493’E dengan jarak ke LKP sekitar 14,3 NM dan heading 344° Barat Laut Pos SAR Tual.
Nelayan semitradisonal ini dilaporkan hilang kontak sejak Senin (11/1/2021) pukul 10.00 WIT.
Sejatinya, sebagai nelayan harian, pria berumur ini selalu melaut sendirian. Rutinitasnya kembali pada pukul 1900 WIT.
Namun hingga, tiga hari, keluarga Balubun masih resah.
"Antua belum pulang," kata Suardi Balubu, putra Safarudin saat melaporkan kemungkinan insiden yang menimpa ayahnya.
Dari rilis yang diterima Tribun, di hari kedua pencarian, Rabu (13/1/2021), Tim Rescue Pos SAR Tual beserta unsur potensi SAR sudah bergerak menuju area penangkapan ikan Balubun.