Ambon Hari Ini

Di Kota Ambon, Pamor Janda Bolong Kalah dari Cemara Udang

Selain janda bolong, cemara udang (Casuarina equisetifolia linn) dan anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) juga banyak dicari ibu-ibu sosialita Ambon,

Penulis: Rahmat Tutupoho | Editor: Nur Thamsil Thahir
Tribun Ambon/henrikus_toatubun
TANAMAN LARIS - Tiga jenis tanaman hias laris di Kota Ambon, Cemara Udang, Monstera Janda Bolong, dan Anggrek Bulan di nursery plant, kawasan Tantui, Jl Jenderal Sudirman, Tantui, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Minggu (10/1/2021). Tren tanaman hias juga mewabah ke ibu kota provinsi Maluku ini. 

AMBON, TRIBUNNEWS.COM- - Laiknya kota lain di Nusantara,
demam tanaman hias juga mewabah di Kota Ambon.

Anakan Monstera adansonii atau populis dengan Janda Bolong, juga banyak diincar pecinta tanaman hutan tropik.

Hanya saja, tanaman berdaun lebar dan hijau gelap ini, masih kalah pamor dari Cemara Udang dan aneka anggrek.

Fenomena ini dikemukakan salah seorang pemilik nursery plant di kawasan Tantui, Kecamatan Sirimau, sekitar 1.2 km selatan Jembatan Merah Putih (JMP) Ambon.

"Janda Bolong banyak yang cari, tapi lebih banyak Cemara Udang dan Anggrek Bulan," kata Marwah (36), pedagang tanaman hias di Jl Jenderal Sudirman, Tantui, Kota Ambon, kepada Tribun, Senin (11/1/2021).

Untuk anakan Janda Bolong misalnya dijual mulai harga Rp75 ribu hingga 100 ribu.

Baca juga: Mengenal Janda Bolong, Tanaman Hias yang Harganya Capai Jutaan Rupiah

Baca juga: Jalan-Jalan ke Eks Prostitusi Ambon, Ditanya Wanita Bertato: Kaka’ Cari Kos Ato Ledis-kah

Itu tergantung helai daun. Kalau yang empat daun, tinggi 20 centimeter dia lego, Rp25 ribu per daun.

"Kalau yang sudah rimbun sekitar 5 tahun, bisa sampai puluhan juta," kata Marwah, seraya menyebut ada Monstera yang dijual hingga Rp25 juta.

Dia menyebut, jenis tanaman terbilang langka karena daunnya berlubang dan terlihat mewah.

Tanaman ini juga membawa atmosfir tersendiri jika diletakan di dalam ruangan.

Selain janda bolong, cemara udang (Casuarina equisetifolia linn) dan anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) juga banyak dicari ibu-ibu sosialita Ambon, keluarga pejabat dan

Baca juga: Terkendala Izin BPOM, Distribusi Vaksin Covid-19 Ke-11 Kabupaten/Kota di Maluku Ditunda

korporasi.

"Kalau angrek bulan, harga dimulai dari Rp 350 ribu, sedangkan Cemara Udang dimulai 1,5 juta satu pohon."

Harga cemara udang terbilang mahal sebab bisa dibentuk sesuai selera, dibonsai, dan jadi penghias taman ukuran mini, sedang, hingga luas.

Selain itu, perawatannya juga mudah dan tahan terhadap hama.

Ia mengatakan, angrek bulan dan cemara udang juga adalah jenis tanaman hias yang sering dicari.

"Apalagi angrek bulan, orang cari banyak,tapi susah sekali.Di sini hanya ada ungu, itupun dua saja. Yang putih susah" ujar Marwah.

Salah satu faktor besar mahalnya tanaman-tanaman hias tersebut adalah kelangkaan dan juga keindahannya.

Marwah sendiri banyak mendapat pasokan tanan hias dari Jawa, Sulawesi, Bali dan pulau-pulau lain di Maluku.

Dia menyebutkan, kerap mendapat tawaran pasokan dari penduduk pedalaman tinggi di Pulau Ambon, Seram, dan pulau-pulau lain.

Sebagai gugusan pulau bergunung dan berhutan tropik, Maluku banyak menyimpan potensi tanaman hiasa, dan bisa menjadi kawasan pembiakan bunga (florist nursery plant).

Hanya saja, pasar pecinta tanaman hias di provinsi ini relatif belum berkembang pesat, laiknya bisnis di Kota-kota lain di Indonesia.

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved