Di Tengah Pandemi, Misa Malam Natal di Gereja Katedral Ambon Batasi Jemaat Hingga 50 Persen
Misa malam Natal di Gereja Katedral Santo Fransiskus Xaverius dilakukan dengan membatasi jumlah jemaat hingga 50 persen
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Adjeng Hatalea
TRIBUNAMBON.COM - Misa malam Natal di Gereja Katedral Santo Fransiskus Xaverius dilakukan dengan membatasi jumlah jemaat hingga 50 persen.
Hal ini dilakukan guna mengantisipasi penyebaran virus covid-19 di rumah ibadah tersebut.
Pastor Paroki Gereja Katedral St Fransiskus, RD Patrisius Angwarmas mengatakan, kapasitas gereja biasanya bisa menampung 1000 hingga 1200 jemaat pada Natal di tahun-tahun sebelumnya.
Namun, hal ini berbeda dengan Natal 2020.
“Sebelumya Gereja Katedral Ambon bisa dipenuhi 1000-1200 jemaat. Tapi, seperti yang saudara lihat tadi itu hanya sekitar 500 orang saja,” ucap Pastor Paroki Gereja Katedral St Fransiskus, RD Patrisius saat diwawancarai usai memimpin Misa Natal di gereja tersebut, Kamis (24/12/2020).
Menurutnya, jumlah jemaat bisa melampaui kapasitas Gereja, hingga dilakukan berbagai antisipasi, misalnya dengan menyediakan tenda tambahan di sisi kiri dan depan bagian luar gereja.
Hanya saja kali ini dengan segala peraturan protokol kesehatan, hal itu tidak dilakukan.
Melainkan dengan melakukan Misa Malam Natal sebanyak dua kali.

Misa yang pertama dilakukan pada pukul 17.00 WIT, yang dilanjutkan dengan Misa kedua pada pukul 19.00 WIT.
Dari pantauan TribunAmbon.com di lapangan, sekitar pukul 19.30 WIT beberapa jemaat tidak diperkenankan masuk dan mengikuti Misa Natal di gereja tersebut, kemudian mereka dialihkan ke gereja lain.
“Sesuai dengan rapat dewan, jika kapasitas sudah lewat maka umat yang datang itu diminta untuk beribadah di gereja lain. Hal ini dilakukan untuk menghindari segala sesuatu tidak diinginkan,” sambungnya.
Selain membatasi jumlah jemaat, Gereja Katedral Ambon juga menerapkan protokol kesehatan dengan sangat ketat.
Baca juga: Resmikan Gedung Gereja Imanuel,Murad Ismail: Pembangunan Rumah Ibadah Bukti Solidaritas Pela-Gandong
Baca juga: H-4 Jelang Natal, Harga Cabai Rawit di Kota Ambon Tembus Harga Rp 100 Ribu Per Kg
Baca juga: Menolak Dinikahi, Perempuan Muda Diancam Ganti Rugi Kembalikan Biaya selama Pacaran Rp 100 Juta
Setiap jemaat yang datang langsung dilakukan pemeriksaan oleh petugas, seperti deteksi logam dan cek suhu tubuh.
Jemaat juga diarahkan untuk mencuci tangan, menjaga jarak dan duduk di tempat yang sudah ditandai oleh petugas.