Alasan Sejumlah Pedagang Memilih Berjualan di Pasar Mardika, Tingkat Pendapatan Relatif Masih Tinggi
pedagang Pasar Mardika belum juga direlokasi dan masih berjualan di badan jalan dan puing-puing bekas pembongkaran lapak pedagang
Laporan Kontributor Tribunambon.com, Helmy.
TRIBUNAMBON.COM - Rencana Pemerintah Kota Ambon untuk merelokasi pedagang Pasar Mardika sudah sangat serius dalam rangka memperlancar proses revitalisasu gedung utama Pasar Mardika yang rencananya akan berlangsung dalam tahun ini.
Hal ini dibuktikan dengan telah dibongkarnya sejumlah lapak pedagang Pasar Mardika beberapa waktu lalu.
Langkah ini pun menuai beragam pendapat dari pedagang di pasar tersebut.
Mulai dari menolak untuk direlokasi hingga hanya pasrah dengan apa yang telah dilakukan.
Namun dengan alasan untuk mempercantik wajah Kota Ambon dan menghilangkan kesan kumuh yang sangat melekat di Pasar Mardika.
Langkah ini tetap dilakukan Pemerintah Kota Ambon, apalagi telah mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Pusat.
Meski demikian, hingga kini pedagang Pasar Mardika belum juga direlokasi dan masih berjualan di badan jalan dan puing-puing bekas pembongkaran lapak pedagang
Tribunambon.com mencoba mencari beberapa pendapat warga terkait pembongkaran dan relokasi pedagang Pasar Mardika dan alasan mengapa masih memilih bertahan berjualan di Pasar Mardika meski seluruh lapak dagangan telah dibongkar petugas.
Hazan salah satu penjual bumbu masak di Pasar Mardika yang ditemui Tribunambon.com Senin (16/11/2020) sore mengatakan, tingkat pendapatan warga di pasar tersebut relatif masih sangat tinggi, lantaran posisi Pasar Mardika berada di tengah Kota, dan menjadi tujuan utama warga Kota Ambon untuk membeli kebutuhan sehari - hari.
Menurutnya, jika dibandingkan dengan pasar sementara yang ditawarkan Pemerintah Kota Ambon di beberapa kawasan, tidak seramai Pasar Mardika.
Baca juga: Mulai Meroket, Harga Bawang Merah Tembus Rp 50 Ribu Per Kilo di Pasar Mardika Ambon
Hal inilah yang membuat Hazan dan pedagang lainnya masih bertahan untuk berjualan di Pasar Mardika.
"Kalau ditempat baru kita sudah liat, kurang ramai seperti di Pasar Mardika, makanya masih bertahan di sini,"ujarnya.
Selain itu, lokasi yang jauh dari pusat Kota juga menjadi salah satu alasan yang memberatkan pedagang untuk direlokasi.
"Jauh juga dari pusat Kota, kita habis di biaya transportasi nanti" terangnya.

Senada dengan itu, Yanni pedagang cabai di Pasar Mardika mengaku cukup berat bila harus direlokasi hingga di pasar sementara yang di bangun Pemerintah Kota Ambon di kawasan Passo Kecamatan Baguala.
Dirinya takut merugi jika harus berjualan di kawasan tersebut.
"Takutnya pendapatan tidak sama, bisa rugi juga. Sudah sepi jauh lagi" terangnya.
Berbeda dengan pedagang sebelumnya, Watty yang juga pedagang cabai mengaku pasrah dengan apa yang akan terjadi kedepannya.
Dia hanya berharap relokasi pasar dapat di tunda hingga masuk Tahun Baru nanti.
Baca juga: Tidak Mau Gegabah, Disperindag Kota Ambon Belum Berani Relokasi Pedagang Pasar Mardika
Pasalnya, pendapatan pedagang biasanya meningkat beberapa kali lipat jelang perayaan hari besar keagamaan.
"Kalau saya pasrah saja, cuman saya harap relokasi habis Natal dan Tahun baru saja, kita dapat untung biasanya di situ" harapnya.
Dia mengaku meski tidak terlalu banyak, namun sedikitnya bisa satu atau dua kali lipat keuntungan mendekati hari besar keagamaan.
"Yah misalkan saja kalau satu juta perhari, kita bisa dua sampai tiga perhari kalau hari Natal dan Tahun Baru. Kan banyak orang yang beli, jadi dagangan berputar cepat" ungkapnya.
Sementara itu diwaktu yang berbeda Sekertaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ambon Janes Aponno mengatakan
Disperindag Kota Ambon hingga kini belum berani mengambil langkah tegas untuk merelokasi pedagang pasar Mardika.
Pasalnya belum adanya kepastian Pemerintah Pusat terkait kapan waktu yang tepat melakukan pembongkaran gedung utama Pasar Mardika menjadi salah satu alasan mengapa hingga kini pedagang Pasar Mardika belum juga direlokasi.
"Kita belum bisa relokasi pedagang, belum ada kepastian waktu pembongkaran gedung utama pada Pasar tersebut dari Pemerintah Pusat" terangnya.
Menurutnya, bisa saja pihaknya melakukan relokasi sekarang ini, namun apa pedagang akan terima jika setelah direlokasi namun belum juga ada aktivitas pembangun dikawasan tersebut.
Takutnya ketika dipaksakan untuk tetap lakukan relokasi, langkah tersebut akan menjadi bumerang sendiri bagi Pemerintah.
"Takutnya jika direlokasi namun belum juga ada pembangunan, pedagang tidak terima. Bisa jadi hal tersebut balik menjadi bumerang bagi kita" tutupnya.
TONTON JUGA:
(*)