Kendala yang Dialami Sejumlah Guru dalam Melakukan Publikasi Ilmiah di Tengah Pandemi Covid-19

Seorang guru wajib mengembangkan profesinya melalui pembuatan karya ilmiah, penemuan teknologi, pembuatan alat pengajaran, dan pengembangan kurikulum.

Layar Tangkap Platform Google Classroom
Platform Google Classroom yang digunakan dalam Pengumpulan Tugas 

Mereka yang telah terbiasa dengan pengajaran konvensional, tatap muka, ceramah, tanya jawab, dan konsep pembelajaran jadul harus berani mengambil langkah berbeda.

Hal tersebut juga berlaku pada kegiatan pelatihan dan pendampingan bagi para guru.

Banyak sekali platform yang sering digunakan oleh para pendidik untuk menyampaikan materi selama masa pandemic ini, misalnya, google meet, google classroom, zoom meeting, skype, edmodo, dan masih banyak jenis lainnya.

ilustrasi Buku Tematik
ilustrasi Buku Tematik (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013)

Semuanya dapat diterapkan sebagai pengganti pembelajaran tatap muka di dalam kelas.

Namun, ada dua aplikasi yang telah banyak diminati oleh para pendidik karena penggunaannya yang mudah.

Aplikasi yang dimaksud adalah google classroom dan google meet.

Google classroom merupakan software yang dibuat untuk membantu guru dalam pengelolaan, pendistribusian tugas, penilaian, hingga pemberian feedback tugas yang diberikan pengajar.

Sementara itu, Google Meet diartikan sebagai aplikasi konferensi percakapan video secara online.

Dengan software tersebut, pendidik dapat menyampaikan materi secara lisan dan melihat melalui layar laptop ataupun gadget audiens yang mengikuti pembelajaran melalu.

Melalui kedua aplikasi tersebut, tugas administrasi guru menjadi lebih efektif dan efisien karena penerapannya sangat fleksibel.

Baca juga: Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 3 Tema 4: Kewajiban dan Hakku Hal 57 59 60 61, Pembelajaran 2

Baca juga: Cara Mengurus SKCK Online untuk Pemberkasan CPNS 2019

Sejumlah Guru Ikuti Pelatihan dan Pendampingan PTK

Aplikasi google classroom dan google meet secara nyata dapat digunakan untuk pelatihan dan pendampingan PTK yang dilakukan oleh beberapa dosen Universitas Sebelas Maret di SD Negeri Dukuhan Kerten, Laweyan, Surakarta.

Sebanyak 15 guru di sekolah tersebut mengikuti kegiatan pelatihan dan pendampingan PTK.

Tahapan kegiatan pelatihan dan pendampingan PTK terdiri dari persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi.

Pada mulanya, pengajar melakukan koordinasi internal antar pengajar dan koordinasi ekternal dengan mitra sekolah.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Menyelamatkan Bayi Baru Lahir

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved