Kendala yang Dialami Sejumlah Guru dalam Melakukan Publikasi Ilmiah di Tengah Pandemi Covid-19

Seorang guru wajib mengembangkan profesinya melalui pembuatan karya ilmiah, penemuan teknologi, pembuatan alat pengajaran, dan pengembangan kurikulum.

Layar Tangkap Platform Google Classroom
Platform Google Classroom yang digunakan dalam Pengumpulan Tugas 

“Saya sudah pernah membuat PTK. Namun, belum pernah mempublikasikan artikel ke jurnal. Sekarang, jika mau naik golongan 4 harus ada publikasi ilmiah ke jurnal."

"Saya juga belum begitu paham proses publikasi artikel ilmiah karena belum pernah buat sebelumnya,” ujar Endang Sri Haryanti, S.Pd. SD. 

Publikasi ilmiah juga menjadi masalah baru bagi guru yang ingin memenuhi syarat kenaikan pangkat.

Untuk melakukan publikasi, guru harus melewati rangkaian penelitian yang tidak sedikit.

Dalam publikasi ilmiah, guru juga harus memahami banyak hal seperti scope dan template jurnal.

Diperparah dengan proses revisi dan adanya biaya untuk publikasi ilmiah yang tidak sedikit.

Alasan inilah yang membuat para guru enggan melakukan penelitian maupun mempublikasikan karya ilmiah.

Baca juga: Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 3 Tema 4: Kewajiban dan Hakku Hal 84 85 86 86 89 90, Pembelajaran 6

Baca juga: Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 3 Tema 4 Halaman 68 69 71 72 73 dan 74, Subtema 2, Pembelajaran 4

Terkendala Pandemi Covid-19

Dari banyaknya keluhan guru terkait kesulitan menulis karya ilmiah, maka diperlukan sebuah cara yang dapat mengentaskan permasalahan mereka.

Melalui pelatihan dan pendampingan penulisan karya ilmiah, guru akan lebih terkontrol dan terarahkan.

Namun, cara tersebut harus sesuai dengan kondisi yang dialami saat ini.

Di masa pandemic COVID-19, setiap orang dibatasi untuk berinteraksi dengan yang lainnya.

Hal ini sesuai dengan aturan pemerintah mengenai pembatasan pembelajaran tatap muka di sekolah.

Pembelajaran ini diganti dengan pembelajaran daring dari tingkat pra-sekolah hingga perguruan tinggi.

Kondisi ini mengharuskan guru untuk mempelajari IT lebih serius lagi.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Menyelamatkan Bayi Baru Lahir

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved