Anggota Komisi 7 DPR-RI Kawal BBM 1 Harga dan Jaringan Listrik di Kepulauan Aru Maluku

Mercy Barends, Anggota Komisi 7 DPR-RI mengawal hasil kerjasama dengan mitranya yakni PLN dan Pertamina di Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku.

Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
(Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Insany)
Mercy Barends, Anggota Komisi 7 DPR-RI yang membidangi energi, riset dan teknologi serta lingkungan hidup dalam masa resesnya, saat ini sedang mengawal hasil kerjasama dengan mitranya yakni PLN dan Pertamina di Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku. 

Laporan Wartawan Tribunambon.com, Insany 

TRIBUNAMBON.COM - Mercy Barends, Anggota Komisi 7 DPR-RI yang membidangi energi, riset dan teknologi serta lingkungan hidup dalam  masa resesnya, saat ini sedang mengawal hasil kerjasama dengan mitranya yakni PLN dan Pertamina di Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku

Dalam kunjungannya ke kabupaten terluar di Maluku itu, Jumat (30/10/2020) pekan lalu, Mercy ikut menyaksikan penetapan BBM 1 harga di Pulau Kobrar Desa Koijabu, Kecamatan Aru Timur Tengah, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku

Mercy mengatakan, ia ingin menyaksi sendiri bagaimana penetapan BBM 1 harga yang diberlakukan di Pulau Jawa juga bisa dirasakan di kabupaten terluar di Maluku ini. 

Menurut Mercy, perjuangannya di komisi 7 akhirnya berbuah manis karena di Maluku selain adanya penetapan BBM 1 harga juga aliran listrik yang mulai bisa dirasakan di pulau-pulau terpencil ini. 

Mercy menyebutkan, terkait BBM 1 harga khusus untuk daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T), komisi 7 memberikan prioritas utama untuk Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur. 

Selain itu, di Kalimantan perbatasan, Sulawesi perbatasan, dan pulau-pulau terluar.

Baca juga: UMKM Mitra Pertamina di Kepulauan Kei Olah Enbal Jadi Aneka Kuliner

Baca juga: Ahok Kritik Pertamina hingga Usul Kementerian BUMN Dibubarkan, Erick Thohir Balas dengan Pesan Bijak

‘’Khusus untuk Maluku, total BBM 1 harga ada 21 titik sampai tahun 2024, tapi karena  kondisi Covid maka kita sesuaikan dengan anggaran yang ada,’’kata Mercy kepada Tribunambon.com di Desa Koijabi.  

Sebab selain di Desa Koijabi, Aru Tengah Timur ini, BBM 1 harga juga akan berlaku di Desa Meror Trangan Timur. 

‘’Kepada pertamina, Pemkab Aru yang sudah memfasilitasi hingga berdirinya SPBU ini, kami ucapkan terimakasih, artinya program yang kami putuskan di komisi 7 di Jakarta bisa terealisasi sampai di tingkat paling bawah dan kita bisa liat hasilnya, benar-benar terjadi dan masyarakat bisa menikmati BBM 1 harga ini, ‘’ ungkap Mercy haru. 

Menurut Mercy, BBM 1 harga ini juga dihadirkan untuk memotong mata rantai para tengkulak BBM yang selama ini,  bercokol dan beroperasi di wilayah terpencil ini. 

‘’Bensin  yang harganya Rp.6450 dan solar Rp. 5150 bisa naik dua kali lipat bahkan bila lebih jauh lagi 1 liter bisa 50 ribu, makanya dengan hadirnya BBM 1 harga  di wilayah pinggiran, memastikan keadilan energi bagi seluruh rakyat di wilayah terpencil,’’ cetusnya. 

Baginya, ini adalah perjuangan yang ia  upayakan dari waktu ke waktu, karena  butuh konsistensi  untuk berjuang, sebab jika berhadapan dengan anggota DPR lain  yang dari sisi infrastruktur tidak merasa penting dengan kebutuhan ini. 

‘’Sebab kepentingan mereka untuk anggaran sudah di sector lain, jadi kita masih harus tempur terus untuk memastikan BBM 1 harga di tingkat hilir itu tersedia, ‘’ tegas Mercy.  

Hal yang sama  terkait konversi energi, Komisi 7 sudah mengupayakan  masyarakat bisa mendapatkan sumber BBM yang bervariasi. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved