Menikmati Siwang Paradise 'Puncak Surga' di Kota Ambon, Berikut Tiga Pilihan Jalur Alternatifnya

Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Adjeng Hatalea

TRIBUNAMBON.COM - Pulau Ambon yang terdiri dari 90 persen laut, sudah pasti memiliki banyak wisata pantai dengan pasir putih halus seperti di Pantai Natsepa, batu karang pencakar langit seperti di Pantai Larike, Batu Suanggi di Wakasihu, karang yang membentuk gerbang besar di Pintu Kota, dan air laut yang biru dan jernih seperti di Pantai Liang.

Namun selain itu ada juga destinasi wisata alam bernama Siwang Paradise yang letaknya di perbukitan Gunung Nona, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, yang juga tak kalah menawan.

Berada di ketinggian 500 mdpl membuat Siwang Paradise menjadi pilihan warga Kota Ambon untuk melakukan pendakian sembari menikmati asrinya hutan di Dusun Siwang.

Sesuai dengan namanya ‘paradise’, tempat ini memang selayaknya surga bagi pengunjung terutama bagi mereka yang aktif di sosial media.

Destinasi wisata ini juga menyediakan tiap sudut yang  instagrammable.

Semenjak dibuka pada Januari 2020 lalu, Siwang Paradise menjadi destinasi favorit semua kalangan.

Sayangnya, harus ditutup di Maret 2020 karena pandemi covid-19 yang merebak di Kota Ambon dan sekitarnya.

Melihat animo masyarakat yang tinggi, spot wisata yang terbilang baru ini kembali dibuka pada Juli 2020 hingga sekarang.

Pengunjung bisa mencapai hingga ratusan bahkan ribuan di akhir pekan.

Ada yang datang bersama keluarga, ada yang berpasang-pasangan, ada pula solo traveler.

Tiga Jalur Alternatif

Perjalanan menuju ke Siwang Paradise menjadi lebih menyenangkan karena ada beberapa rute alternatif yang bisa dipilih pengunjung.

Seorang Operator di Siwang Paradise, Jemi Pattiasina menerangkan, ada tiga jalur alternatif untuk bisa mencapai lokasi tersebut.

“Bagi pengunjung yang ingin ke sini bisa melewati tiga jalur, yaitu yang pertama dari arah Farmasi, Kuda Mati. Kedua, dari Benteng menuju Gunung Nona, ambil arah pemancar Gunung Nona. Ketiga, Pensip (Penerbangan Sipil),” ujar Operator Siwang Paradise, Jemi Pattiasina kepada TribunAmbon.com, Sabtu (19/09/2020).

Dari ketiga jalur tersebut, Jemi merekomendasikan rute Farmasi bagi pengunjung, khususnya bagi mereka yang suka mendaki.

Dia menerangkan, setelah mengambil jalur farmasi menggunakan kendaraan mobil atau motor, pengendara akan melewati tikungan, kemudian mengambil arah kiri dan mentok hingga mendapati sebuah portal bertuliskan ‘Siwang Paradise’.

Portal itu terdapat lahan parkir dan merupakan batas kendaraan. Perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki, menanjak puncak Siwang selama kurang lebih lima menit barulah tiba di paradise sesungguhnya.

Rasa lelah karena melewati track pendakian yang menanjak akan terobati dengan lukisan alam yang indah dan pemandangan teluk Ambon yang spektakuler.

“Banyak yang mengeluh karena jalannya susah. Bagi saya itu bukan jalannya yang susah, tapi cara baik untuk terapi khusus buat tubuh dan pikiran,” ucap Jemi.

Sementara banyak pengunjung yang memilih jalur cepat, yakni jalur yang bisa dilewati kendaraan bermotor, jadi motornya bisa diparkinkan tepat di gerbang masuk Siwang Paradise.

Seorang pengunjung, Adhe Kolatlena mengaku tak perlu berjalan kaki atau mendaki untuk bisa tiba di destinasi hits di puncak Kota Ambon itu.

“Pernah berkunjung kesini sebelumnya, yang saya tahu ini rute paling cepat dan tak membutuhkan waktu yang lama,” Aku seorang pengunjung, Adhe Kolatlena kepada TribunAmbon.com.

Datang bersama rekan-rekannya, adhe mengatakan Siwang Paradise merupakan tempat pelarian paling jitu di saat sudah penat dengan hiruk-pikuk kota.

Menurutnya, peraturan pembatasan sosial yang membuatnya tidak bisa memilih destinasi wisata pantai di akhir pekan, karena untuk memasuki wilayah diluar Kota Ambon, dirinya tidak mau direpotkan dengan berkas-berkas persyaratan yang  ditetapkan.

“Yah, malas aja harus ngurus ini-itu untuk jalan sebentar saja,” ujar Adhe.

Sementara itu, pengunjung disarankan untuk hati-hati jika ke Siwang Paradise di saat musim penghujan. Pasalnya, tekstur tanah merah cukup licin dan berpotensi jatuh terpeleset.

(*)