Terjadi di Ambon, Kebun Pisang Beralih Fungsi Menjadi Tumpukan Sampah Sejak Dua Tahun Terakhir

Sebuah lahan yang dulunya digunakan untuk menanam pohon pisang kini telah beralih fungsi menjadi tempat tumpukan sampah semenjak dua tahun terakhir.

Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
(Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Adjeng)
Tumpukan sampah ini berada di tepi jalan utama di kawasan RT 08 RW 17, Negeri Batu Merah, Kota Ambon. 

Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Adjeng Hatalea

TRIBUNAMBON.COM - Sebuah lahan yang dulunya digunakan untuk menanam pohon pisang kini telah beralih fungsi menjadi tempat tumpukan sampah semenjak dua tahun terakhir.

Tumpukan sampah ini berada di tepi jalan utama di kawasan RT 08 RW 17, Negeri Batu Merah, Kota Ambon.

Dari pantauan TribunAmbon.com di lokasi, material sampah terlihat menumpuk dan nyaris menutup badan jalan sepanjang hampir 100 meter.

Gunungan sampah menghalangi para pengguna jalan ketika melewati kawasan ini.

Terlebih bau yang menyengat dari tumpukan itu membuat mereka harus menutup rapat indra penciuman atau bahkan menahan napas ketika melintas.

Mulai dari sampah rumah tangga hingga bekas material bangunan di buang di kawasan tersebut.

Menurut Ketua RT 08 RW 17, Negeri Batu Merah, Kota Ambon, Yeremia Renyaan mengatakan, rutinitas membuang sampah di sisi jalan itu telah terjadi sejak dua tahun terakhir.

“Sisi jalan ini dulunya kebun pisang, tapi dijadikan tempat sampah sekarang. Padahal ini bukan tempat pembuangan sampah terakhir,” Kata Yeremia kepada TribunAmbon.com.

Lokasi itu, lanjut dia, sudah pernah dibersihkan beberapa kali oleh dinas terkait dan dibuat papan larangan membuang sampah.

Namun, tetap saja warga di sekitar maupun dari luar kawasan tersebut masih membuang sampah saat melintas.

“Sampah sudah pernah dibersihkan oleh pemerintah, tapi ketika dibersihkan hari ini, besoknya pasti sudah menumpuk lagi. Hampir tiap hari ada mobil sampah yang lewat dan mengangkut sampah, tapi kapasitas mobil tidak bisa memuat semua sampah yang ada di sini,” ujarnya.

Dia khawatir sampah yang menggunung dan aroma busuk yang bercampur dari tumpukan sampah itu bisa menyebabkan kesehatan warga yang bermukim tak jauh dari lokasi tersebut.

“Apalagi saat ini kami sedang dihadapkan dengan pandemi virus corona. Kalau lingkungan kita dipenuhi sampah seperti ini bisa saja mengganggu kesehatan kami warga disini,” ucap dia.

Dia berharap, hal ini bisa menjadi perhatian Pemerintah Kota Ambon agar tidak hanya dibersihkan, tetapi juga memasangkan pagar dan penjagaan.

Dengan demikian, warga tidak lagi memanfaatkan waktu malam atau sembari berlalu lalang untuk membuang sampah di kawasan tersebut.

“Semoga bisa diperhatikan oleh Pemerintah Kota Ambon, karena kita juga bagian dari Kota Ambon. Kalau boleh saya sarankan, gunakan eskavator dan dipagari saja,” tutup dia.  

 (*)

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved