Demo Massa HMI di Gedung Gubernur Maluku Berakhir Ricuh

Aksi demonstrasi puluhan mahasiswa yang tergabung dalam HMI Cabang Ambon di gerbang utama gedung Gubernur Maluku berakhir ricuh.

Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
(Kontributor TribunAmbon.com, Adjeng)
Aksi demonstrasi di Gedung Gubernur berakhir ricuh. Terjadi saling dorong antara puluhan mahasiswa HMI dan petugas Kepolisian dan Sat Pol PP, Senin (29/06/2020) 

Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Adjeng Hatalea

TRIBUNAMBON.COM - Aksi demonstrasi puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan  Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ambon di gerbang utama gedung Gubernur Maluku berakhir ricuh, Senin (29/06/2020).

Dua demonstran yang diduga penyebab kericuhan ditahan petugas kepolisian.

Dari pantauan TribunAmbon.com di lapangan, unjuk rasa puluhan mahasiswa terjadi sekitar pukul 12 siang.

Pengunjuk rasa mengawali aksi dengan mendatangi kantor Balai Kota Ambon.

Tidak berhasil bertemu langsung dengan Wali Kota Ambon, Richard Louhanapessy, massa kemudian bergeser ke Kantor Gubernur Maluku dan tiba pada pukul 14.25 WIT sore.

Pengunjuk rasa tidak diijinkan masuk ke dalam halaman gedung gubernur, mereka hanya bisa melakukan orasi dari balik gerbang pintu masuk secara bergantian selama 45 menit.

Tak kunjung ditemui Gubernur Maluku, Murad Ismail atau pun perwakilan Pemda, orator aksi sempat meng-agitasi massa melalui orasinya.

Demo ricuh, seorang demonstran yang diduga penyebab kericuhan diseret petugas kepolisian hingga tersungkur dan kepalanya terbentur ke tanah lapang, Senin (29/06/2020)
Demo ricuh, seorang demonstran yang diduga penyebab kericuhan diseret petugas kepolisian hingga tersungkur dan kepalanya terbentur ke tanah lapang, Senin (29/06/2020) ((Kontributor TribunAmbon.com, Adjeng))

Aksi dorong dengan Petugas Kepolisian dan Sat Pol PP sempat terjadi.

Selang beberapa waktu, seorang demonstran memaksa masuk melalui jalur alternatif menuju halaman kantor gubernur.

Aksi ini dihalau petugas kepolisian di Lapangan Merdeka Ambon tepat di depan Kantor Gubernur.

Seorang pendemo itu diseret hingga kepalanya terbentur di tanah lapang.

Beberapa Jurnalis yang berusaha menangkap momen tersebut pun diteriaki petugas untuk segera menghentikan perekaman.

Sementara, di gerbang masuk gedung gubernur, demonstran lainnya ikut digiring petugas kepolisian untuk diamankan.

Diketahui dalam isi orasi yang disampaikan pengunjuk rasa mengandung kata-kata makian baik terhadap Gubernur Maluku maupun institusi kepolisian.

Halaman
12
Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved