Virus Corona
Kebijakan Lockdown Dilonggarkan, Warga Filipina Tetap Enggan Keluar Rumah: Tak Mau Ambil Risiko
Meski saat ini pemerintah telah melonggarkan kebijakan lockdown, namun banyak penduduk yang enggan keluar rumah dan memilih tidak mau mengambil risiko
"Saya mengatakan kepada mereka, belum, tidak (akan keluar rumah) sampai jumlahnya benar-benar berkurang atau ada jaminan dari pemerintah bahwa itu dapat menangani epidemi. Belum karena masih berbahaya," ujarnya.
Padahal dia sebelumnya adalah orang yang aktif.
Dia biasa keluar rumah dari pagi hingga sore untuk belajar, melatih voli, dan bertemu dengan teman-temannya di bar serta klub.
• 13 Pegawai RSUD Ambon Positif Covid-19, Mulai Perawat hingga Tenaga Non Medis
• ASN Pemkot Ambon Dilarang Mudik, Upaya Pencegahan Penularan Virus Corona
Takut terinfeksi
Selain itu ada Carlito Cristo Niniado (67) yang rumahnya di Caloocan City.
Dia tidak memiliki rencana untuk meninggalkan rumah, meskipun mal terdekat akan dibuka kembali untuk bisnis terbatas.
Ada juga warga yang berumur 20 tahun dan bekerja sebagai tukang kayu.
Dia tak dapat bekerja, karena tidak beroperasinya angkutan umum.
Selain itu, karena dia juga takut terinfeksi.
• Wanita Positif Corona ini Nekat Berobat ke Dukun, Sempat Hilang 3 Hari, sang Dukun jadi ODP
• Gubernur Koster Klaim Bali Bisa Jadi Daerah Pertama Bebas Corona meski Tanpa PSBB, Ini Strateginya
Metro Manila menjadi pusat penyebaran virus corona di Filipina.
Tercatat ada 7.646 infeksi, 573 kematian dan 1.654 pemulihan hingga Kamis (14/5/2020).
Pada 15 Mei, Filipina mencatat 12.091 infeksi, 806 di antaranya telah meninggal dan 2.460 telah pulih.
Di luar Metro Manila, yaitu di 38 provinsi dan 12 kota, pemerintah mengatakan hanya ada "risiko sedang".
(Kompas.com/Nur Fitriatus Shalihah)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Saat Warga Filipina Enggan Keluar Rumah meski Kebijakan Lockdown Dilonggarkan...
