Sejarah Hari Pendidikan Diperingati 2 Mei dan Peran Penting Ki Hajar Dewantara
Atas jasa-jasanya dalam perkembangan dunia pendidikan di Indonesia. Ki Hadjar Dewantara dianugerahi gelar Bapak Pendidikan Nasional pada tahun 1959.
Ki Hajar Dewantara diketahui sebagai anggota keluarga Kadipaten Pakualaman karena di depan namanya disematkan gelar 'Raden Mas', sehingga menjadi Raden Mas Soewardi Soerdjaningrat.
Ia menamatkan pendidikan di sekolah dasar Eropa/ Belanda dan melanjutkan ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera).
Ki Hajar Dewantara tumbuh menjadi salah satu aktivis dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia.
Ia juga menjadi kolumnis, politisi dan pelopor pendidikan bagi pribumi Indonesia sejak zaman penjajahan Belanda.
Lalu, ia mendirikan sekolah yang bisa diakses oleh semua pribumi dan rakyat jelata yang bernama Taman Siswa.
Karena pengabdiannya, Ki Hadjar Dewantara diabadikan dalam sebuah nama kapal perang Indonesia, KRI Ki Hajar Dewantara.
Tanggal kelahirannya juga diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional sampai sekarang.
Pada 28 November 1959, Ki Hajar dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional yang ke dua oleh Presiden Indonesia pertama, Soekarno.
Selain kapal, potret wajah Ki Hajar Dewantara juga diabadikan pada uang kertas pecahan Rp 20 ribu edisi 1998.
• Hari Ini dalam Sejarah: Tragedi Semanggi II 24 September 1999, Demo Tolak RUU PKB, Korban Berjatuhan
• Hari Ini dalam Sejarah, Menolak Lupa 15 Tahun Kematian Munir, hingga Kini Kasus Belum Terselesaikan
Perjalanan Hidup Ki Hajar Dewantara
Soewardi atau Ki Hajar yang sempat belajar di Sekolah Dokter Bumiputera, STOVIA terpaksa tidak bisa menamatkan pendidikannya karena sakit.
Tapi kemudian, Ki Hajar bekerja sebagai penulis dan wartawan di beberapa surat kabar.
Seperti Sediotomo, Java, De Expres, Oetosan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer dan Poesara.
Ki Hajar dikenal sebagai penulis yang handal pada masanya.
Tulisannya sangat komunikatif dan sarat akan semangat akan antikolonial.
