Sejarah Hari Pendidikan Diperingati 2 Mei dan Peran Penting Ki Hajar Dewantara
Atas jasa-jasanya dalam perkembangan dunia pendidikan di Indonesia. Ki Hadjar Dewantara dianugerahi gelar Bapak Pendidikan Nasional pada tahun 1959.
Ki Hajar Dewantara juga pernah menjadi wartawan dan aktif dalam organisasi sosial dan politik.
Sejak berdirinya Boedi Oetomo (BO), ia aktif sebagai seksi propaganda yang bertugas mensosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia tentang pentingnya persatuan dan kesatuan berbangsa.
Kongres pertama BOedi Oetomo yang diadakan di Yogyakarta juga dikoordinir oleh dirinya.
Soewardi muda juga menjadi anggota Insulinde, sebuah organisasi multietnik yang didominasi kaum pribumi yang memperjuangkan berdirinya pemerintahan sendiri di Hindia Belanda.
Rupanya ini merupakan pengaruh dari Ernest Douwes Dekker, pendiri Indische Partij.
Berdirinya Taman Siswa
Dan ketika Ki Hadjar Dewantara telah kembali ke Indonesia, ia mendirikan sekolah Taman Siswa pada 3 Juli 1922.
Konsep pendidikan yang diajarkan di sekolah Taman Siswa, lalu menjadi konsep pendidikan nasional Indonesia.
Lalu muncullah semboyan KI Hajar Dewantara soal pendidikan.
Semboyan itu tertulis dalam bahasa Jawa yang berbunyi, 'Ing ngarso sung tuladha, ing madya membangun, tut wuri handayani'.
Artinya 'di depan memberi contoh, di tengah membangun semangat, di belakang memberi dorongan'.
semboyan ciptaan Ki Hajar Dewantara tersebut sampai kini slogan Kementerian Pendidikan Indonesia. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Sejarah Hari Pendidikan dan Sosok Ki Hajar Dewantara, Biografi Lengkap dan Sejarah Taman Siswa.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/ambon/foto/bank/originals/ki-hadjar-dewantara.jpg)