Virus Corona di Ambon
Derita Tukang Becak saat Wabah Corona di Ambon, Kerja Seharian, Pulang Harus Hutang untuk Makan
Dampak dari penyebaran virus corona (covid-19) dirasakan langsung oleh para pengayuh becak di Kota Ambon.
La Udin sempat berpikir untuk pulang kampung saja ke Buton, namun lagi terkendala biaya sehingga dia terpaksa pasrah dengan keadaan yang ada sekarang ini.
"Mau pulang aja mas, tapi gimana uang tidak ada, hutang banyak jadi tidak bisa pulang. Jadi pasrah aja dengan keadaan" ungkapnya.
Dia hanya berharap Pemerintah dapat segera menyelesaikan penyebaran virus ini agar seluruh aktifitas dapat kembali normal seperti biasanya.
"Yah saya harap bisa segera berakhir, agar penghasilan juga bisa dapat kembali normal," tutupnya.

Bukan hanya pengayu Becak, ojek online dan ojek pangkalan di Kota Ambon juga merasakan hal yang sama.
Eddy salah satu tukang ojek pangkalan di kawasan Urimessing Kota Ambon mengaku, sangat sepi penumpang.
Biasanya perhari bisa dapat Rp 60 sampai Rp 70 ribu per hari, kini untuk Rp 30 ribu perharinya sudah sangat sulit.
Sama halnya dengan Riki seorang Ojek Online dikota Ambon mengaku, pada hari biasanya bisa mendapatkan 17 orderan perharinya.
Namun setelah wabah virus ini merebak di Indonesia, kini orderannya turun empat sampai lima orderan saja, bahkan hanya satu orderan dalam sehari.
"Sebelum ada corona bisa 17 orderan perharinya sekarang 4 dan 5 orderan aja sudah bersyukur, bahkan ada yang sehari hanya satu orderan saja," ungkapnya.
(*)