Virus Corona
Cara Mengatasi Stres dan Kecemasan Berlebih akibat Terlalu Banyak Menerima Berita Pandemi Corona
Terlalu sering menerima informasi soal COVID-19 nyatanya bisa membuat seseorang ikut merasakan gejalanya.
TRIBUNAMBON.COM - Terlalu sering menerima informasi soal COVID-19 nyatanya bisa membuat seseorang ikut merasakan gejalanya.
Hal tersebut dibenarkan oleh Dokter Spesialis Kejiwaan dari OMNI Hospitals Alam Sutera Tangerang, dr Andri, Sp.KJ, FACLP.
Menurutnya, hal tersebut dipengaruhi oleh otak kita yang menjadi pusat rasa cemas di Amygdala.
• Cara Menjaga Kesehatan Mental Selama Wabah Corona, Jangan Sampai Pandemi Ini Membuatmu Stres!
• Langkah-langkah Pencegahan Corona Menurut WHO, Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati!
"Di otak kita, di Amygdala atau pusat rasa cemas sekaligus memori itu terlalu aktif bekerja."
"Yang akhirnya terkadang dia tidak sanggup mengatasi terlalu banyak aktivitas berlebih hingga membuat reaksi cemas."
"Reaksi cemas itu ada yang reaksinya ke kepikiran, ada juga yang ke sistem saraf pusat otonom."
"Saraf pusat otonom itu ada dua, yaitu sistem saraf pusat otonom simpatis dan parasimpatis."
"Kalau dua sistem tersebut tidak seimbang, kelebihan beban, maka timbulah gejala psikosomatik," jelas Andri yang juga member American Psychosomatic Society itu.
Gejala itulah yang membuat sebagian orang merasa sakit, seperti sesak napas, keluar keringat dingin, tidak enak badan hingga lambung tak nyaman.
Untuk itu, dr Andri menyarankan agar mengurangi waktu dalam menerima informasi soal COVID-19.
Update Corona Indonesia 25 Februari 2021: Positif Bertambah 8.493 Pasien, Sembuh 8.686 Orang |
![]() |
---|
Update Corona Indonesia 24 Februari 2021: Pasien Sembuh Bertambah 7.735 Orang |
![]() |
---|
Penggunaan Tali Masker Ternyata Kurang Aman, Ini Penjelasan Dokter Ahli |
![]() |
---|
Update Corona Indonesia 23 Februari 2021: Bertambah 7.996 Pasien Dinyatakan Sembuh |
![]() |
---|
Update Kasus Corona Indonesia 22 Februari 2021: Bertambah 9.918 Orang Dinyatakan Sembuh |
![]() |
---|