Kemarau Panjang Debit Air Menipis di Pulau Ambon, PDAM dan DSA Bangun 10 Sumur
Kemarau panjang dalam beberapa bulan terakhir, debit air di pulau Ambon kian menipis, 10 sumur dibangun cari sumber air baru
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Helmy
TRIBUNAMBON.COM - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan PT Dream Sucses Airindo (DSA) Ambon membangun 10 sumur didaerah dataran tinggi.
Demikian dilakukan untuk mencari sumber mata air baru.
Saat ini, Pulau Ambon tengah dilanda kemarau panjang dalam beberapa bulan terakhir.
• Basarnas Ambon Butuh Tambahan kapal dan Personel, Wakil Ketua DPDJanjikan Ini
Hal itu menyebabkan ebit air di Pulau Ambon kian menipis, sehingga perusahaan penyediaan air bersih tidak lagi mampu menyuplai air bersih seperti biasanya.
Akibatnya sejumlah lokasi mengalami kesulitan air bersih, satu di antaranya terjadi di Kecamatan Sirimau Kota Ambon.

Sekretaris Kota Ambon, A G Latuheru mengatakan, dengan adanya keresahan masyarakat terhadap kurangnya air bersih, PDAM bekerjasama dengan DSA untuk membuat sumur di beberapa lokasi untuk mencari sumber mata air baru.
"PDAM Ambon sudah menambah 10 sumur dalam programnya dan mereka menggali seluruhnya itu di kawasan tinggi di daerah Galunggung dan juga daerah rendah," jelasnya saat di temui TribunAmbon.com di balaikota Ambon Rabu (11/3/2020).
• SMAN 9 di Kiandarat Rusak Parah, Pemerintah Disebut Tak Perhatian, Ada Tuntutan Kepsek Dicopot
Dia menjelaskan, dari 10 sumur yang digali terdapat dua sumur yang menghasilkan air, yaitu berada di daerah Belakang Soya Kecamatan Sirimau Kota Ambon.
Dengan begitu, kekurangan air bersih di daerah Belakang Soya (Belso) saat ini sudah dapat teratasi dan mata air tersebut juga dipakai untuk membantu masyarakat yang berada di kawasan krisis air.
Hal ini mengingat daerah didataran tinggi seperti Galunggung dan Batu Merah mengalami kesusahan air bersih
"Dari 10 yang mereka gali itu ternyata yang baru dapat air 2. Salah satu itu Belso dan suplay di Belso namun juga bantu suplay di kawasan tinggi. Itu kerjasama PDAM dengan DSA," ujar dia.
Walaupun sudah ada 2 sumur yang menghasilkan mata air untuk pemenuhan kebutuhan air bersih, Pemerintah Kota Ambon melalui BPBD dan PMI juga menyediakan air bersih untuk masyarakat yang membutuhkan.
Latuheru menjelaskan, masyarakat dapat melaporkan jika kekurangan air bersih.
"Saya berharap masyarakat yang merasah kesusuahan air bersih jangan sungkan untuk melaporgar dapat di bantu oleh Petugas yang telah disiapkan," katanya.
Kerjasama dengan Belanda
Sementara itu,Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Ambon Enrico Matitaputty di waktu yang berbeda mengatakan, untuk mengatasi krisis air, pemerintah Kota Ambon dalam tahun ini akan lakukan kerjasama dengan dengan PT Engeldot-water asal Belanda.
Menurutnya pada tahun 2018, tim PT Engeldot-water langsung datang ke Kota Ambon untuk meninjau langsung lokasi yang akan dijadikan pilot project.
"Tim sudah turun langsung untuk mengecek lokasi, dan direncanakan tahap awal proyek penyediaan air bersih ini akan dilakukan di Negeri Silale Latuhalat, kecamatan Nusaniwe sebagai negeri percontohan" jelas dia.
Matitaputty mengatakan Jika proyek ini berhasil di Negeri Silale, maka di pastikan Proyek penyediaan air bersih ini akan dilaksanakan pada seluruh kecamatan Kota Ambon.
Terutama pada kawasan yang mengalami krisis air bersih.
Dan direncanakan akan menurut bapak Walikota Ambon akan dialokasikan pada Anggaran Dana Desa oleh tiap desa yang ada di Kota Ambon.
Pihaknya menargetkan, sekitar 100 kepala keluarga akan menikmati proyek iar bersih tahap awal ini.
"Untuk tahap awal ini, sedikitnya 100 kepala Keluarga akng menikmati proyok ini dan diharapkan jika berhasil akan dilanjutkan ke seluruh kecamatan yang ada" tutup dia. (*)