Viral Cuitan Iim Fahima tentang Istri: Bagaimana Bisa Berkembang jika Dikepung Tugas Domestik?
Iim Fahima menuliskan cuitan yang memperjuangkan ibu rumah tangga seharusnya digaji suami dan pekerjaan rumah dikerjakan suami.
Allahurabbi. Kalau ngga mampu uangnya, jangan ditambah dengan ngga mampu berpikir lurus," imbuhnya.
Iim Fahima mengatakan semua pekerjaan itu mulia, tapi mengapa seorang istri tidak pernah mendapatkan bayaran?
Lalu, Iim Fahima menceritakan pengalaman pribadinya:
"Dokter itu pekerjaan mulia, mereka dibayar.
Supir itu pekerjaan mulia, mereka dibayar.
Tukang masak itu pekerjaan mulia, mereka dibayar.
Jadi apa dasarnya tidak membayar Ibu Rumah Tangga yang dari A - Z dikerjakan semua?
Saya melakukan pekerjaan itu semua karena KEMAUAN SENDIRI.
Karena saya punya ilmunya, punya waktunya dan tenaganya.
Bukan karena indoktrinasi agama.
Bukan karena tekanan sosial maupun budaya.
Paham kan bedanya?
Mindsetnya yang beda.
Dan atas apa yang saya kerjakan, saya juga dibayar pakai uang. Ngga cuma ucapan terimakasih atau basa-basi “bayarannya di surga”.
Saya paham, tidak semua orang mampu finansial, tapi membenahi mindset ini krusial.
Bukan hanya utk perempuan, tp juga keluarga dan society.
Secara global, perempuan menghabiskan tiga per empat atau 76.2 persen dari total jam mereka setiap harinya untuk melakukan pekerjaan tidak dibayar aka domestik.
Di Asia, bahkan, angkanya mencapai 80 persen total jam setiap harinya.
Pekerjaan domestik yg ngga dibayar ini, membuat perempuan 15 kali lebih miskin dari laki-laki ...
Dan akhirnya, tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar mereka yang berujung pada sulit berpartisipasi dalam aktivitas sosial-politik.
Survei nasional di 34 provinsi dengan sampel 2.041 ibu rumah tangga (IRT) mengungkapkan bahwa rata-rata lama bekerja IRT ialah 13.5 jam per hari.
Angka ini lebih besar dari rata-rata perempuan di Asia Pasifik yang mencapai 7.7 jam per hari
(Jurnal Perempuan, 2020)
Pekerjaan IRT dianggap rendah dan ga dibayar.
Padahal, jika dikaji, pekerjaan tersebut ialah aspek penting dalam aktivitas ekonomi sekaligus faktor yang sangat berkontribusi pada kesejahteraan individu, keluarga maupun masyarakat.
(Stiglitz dkk, 2007)," tulisnya.
(Tribunjateng.com/Wahyu Ardianti Woro Seto)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Viral Cuitan Pengusaha Iim Fahima: Istri Harus Digaji, Pekerjaan Domestik Tanggung Jawab Suami.