Kisah Layangan Putus Belum Tentu Benar, Mengapa Orang Mudah Percaya dan Langsung Bersimpati?

Viral kisah "Layangan Putus", meski belum tentu kebenarannya, mengapa orang mudah percaya dan langsung bersimpati?

Editor: Fitriana Andriyani
Kolase TribunKaltim.co/Instagram
Viral kisah "Layangan Putus", meski belum tentu kebenarannya, mengapa orang mudah percaya dan langsung bersimpati? 

TRIBUNAMBON.COM - Beberapa hari ini, media sosial diramaikan dengan adanya kisah yang dijuluki Layangan Putus.

Cerita tersebut mengisahkan tentang kondisi pasangan suami istri yang terpaksa berpisah karena adanya orang ketiga.

Kisah Layangan Putus tersebut menuai simpati dari warganet.

Segera setelah mendapatkan atensi, netizen ramai-ramai membagikan cerita tersebut.

Bahkan viralnya kisah ini membuat banyak orang memercayai kisahnya hingga mencari tahu sosok laki-laki dan perempuan yang dituduh menjadi orang ketiga dalam hubungan tersebut.

Viral Cerita Layangan Putus, Kisah Ibu 5 Anak Dipoligami Tanpa Izin, Banjir Simpati dari Netizen

Kejadian ini kemudian menimbulkan pertanyaan, mengapa banyak warganet yang terbawa emosi dengan kisah tersebut.

Padahal seperti diketahui, cerita itu belum diketahui kebenarannya.

Menurut penelitian, banyak orang memiliki setidaknya pernah memercayai beberapa hal yang salah.

Lantas mengapa orang mudah memercayai hal tersebut?

Melansir laman Psychology Today, salah satu penyebabnya adalah manusia secara rutin menggunakan jalan pintas mental untuk bisa memahami hal-hal yang terjadi di sekitar mereka.

Ini terjadi karena, manusia tidak memiliki waktu untuk menganalisis kebenaran kabar yang diterima dengan cermat.

Dengan demikian, manusia cenderung menggunakan aturan praktis yang cepat dan tidak disadari untuk menentukan apa yang harus dipercaya.

Sehingga, hal ini mengarahkan mereka untuk memercayai kabar yang belum diketahui kebenarannya.

Adapun beberapa penyebab dari jalan pintas mental tersebut adalah:

Viral Satpam Tabrak Gerobak Bakso, Peringatkan Agar Tak Jualan di Kompleks, Aksinya Dikecam Netizen

Ketersediaan heuristik

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Menyelamatkan Bayi Baru Lahir

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved