Gadis Vietnam Jadi 1 dari 39 Mayat dalam Truk Kontainer di Inggris, Keluarga Ungkap Pesan Terakhir
Pham Thi Tra My (26) gadis asal Vietnam, satu dari 39 mayat dalam kontainer yang ditemukan di Inggris. Keluarga ungkap pesan terakhirnya.
"Namun dia tertangkap basah sehingga mereka terpaksa kembali. Saya tidak tahu saat itu dia sampai di pelabuhan mana," katanya.
Juru bicara Kedutaan Besar Vietnam di London menyatakan, mereka menjalin kontak dengan Kepolisian Essex sejak Kamis (24/10/2019).
Kedubes menjelaskan mereka memang menerima permintaan untuk mencari anggota keluarga yang diduga adalah mayat di kontainer.
Namun, hingga saat ini belum ada konfirmasi.
Awalnya, polisi menyatakan bahwa jenazah 31 pria dan delapan perempuan yang ditemukan merupakan warga negara China.
• Veronica Tan Sibuk Bikin Proyek Ini, Mantan Suami Disorot Foto-foto Ahok BTP & Puput Nastiti Menikah
Namun, mereka kini mulai meralatnya.
Wakil Kepala Pippa Mills mengatakan, dia masih menunggu hasil pemeriksaan untuk menentukan dari negara mana para korban datang.
"Saya meminta jurnalis dan publik di sosial media untuk tak berspekulasi mengenai kewarganegaraan mereka yang terlibat dalam kasus ini," tegasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 6 Warga Vietnam Diduga Masuk 39 Mayat yang Ditemukan Dalam Kontainer Truk
Semula Disebut Warga China
Kepolisian Inggris mengungkapkan bahwa 39 mayat yang ditemukan bertumpuk di dalam sebuah truk di timur London diyakini merupakan warga China.
"Kami mengkonfirmasi bahwa delapan orang yang meninggal adalah wanita dan 31 orang sisanya adalah laki-laki yang kesemuanya diyakini warga negara China," kata polisi Inggris dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Tribunnewswiki dari Channelnewsasia.com.
Para korban ditemukan dalam sebuah wadah di belakang sebuah truk di Grays, sebelah timur London, pada hari Rabu (23/10/2019) tak lama setelah tiba dengan feri dari Belgia.
Kepolisian Essex setempat, yang bekerja dengan pejabat imigrasi, mengatakan prioritas awal mereka adalah mencoba mengidentifikasi para korban yang diperkirakan 38 orang dewasa dan satu remaja.
Dikutip dari Channelnewsasia.com, Kementerian luar negeri China mengatakan pada Kamis (24/10/2019) perwakilan dari kedutaan China di Inggris telah menuju ke kawasan industri untuk memverifikasi situasi tersebut.
"Staf kedutaan China di Inggris sedang menuju ke lokasi untuk memverifikasi situasi ini," kata kementerian luar negeri China pada akun media sosial Weibo-nya.